Trending

Atur Inflasi, Pemprov Sumut Jaga Stabilitas Harga Pangan

Atur Inflasi, Pemprov Sumut Jaga Stabilitas Harga Pangan

Upaya Pemprov Sumut dalam Mengendalikan Inflasi dan Menjaga Ketersediaan Pangan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan guna mengendalikan inflasi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memastikan kecukupan pasokan dan ketersediaan kebutuhan pokok hingga akhir tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Togap Simangunsong usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, yang diadakan bersamaan dengan pembahasan tentang kebersihan dan kesehatan dalam pengelolaan hewan ternak untuk pangan serta evaluasi dukungan Pemda dalam Program 3 Juta Rumah.

Rapat tersebut berlangsung di Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, pada Senin (13/10). Dalam kesempatan itu, Togap menyampaikan bahwa komoditas penyumbang tertinggi inflasi pada minggu kedua Oktober adalah telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai merah. Ia menegaskan pentingnya tindakan cepat dari dinas terkait untuk mengatasi masalah tersebut.

Menurut Togap, gerakan pengendalian inflasi dapat dilakukan melalui gerakan tanam serentak, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, untuk menjaga ketersediaan pasokan produksi. Ia menilai bahwa Sumut pernah melaksanakan program serupa sebelumnya. Selain itu, ia juga menyoroti kenaikan harga telur dan daging ayam ras, yang diduga meningkat seiring pelaksanaan program makan bergizi gratis. Oleh karena itu, ia meminta dilakukan pemetaan kebutuhan dan produksi dua komoditas tersebut.

Togap menjelaskan bahwa nantinya akan ada sekitar 1.700-an Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumut. Saat ini baru sekitar 350 SPPG yang telah terealisasi. Setelah rapat ini, ia akan melakukan koordinasi dengan Kepala Badan Gizi Nasional Regional Sumut.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumut, harga cabai merah rata-rata mencapai Rp81.900/kg. Untuk beras medium, harga rata-rata mencapai Rp14.022/kg dan beras premium Rp15.253/kg, yang menunjukkan tren penurunan harga.

Dari sisi produksi, Sumut dipastikan surplus pangan. Total produksi beras Januari–Desember 2025 mencapai 2.262.573 ton, sementara kebutuhan hanya 1.720.656 ton, sehingga surplus sebesar 541.916 ton. Komoditas jagung juga mengalami surplus dengan produksi 1.514.749 ton dan kebutuhan 1.491.455 ton, atau surplus 23.294 ton. Untuk kedelai, produksi mencapai 1.336,2 ton dengan kebutuhan 239,2 ton, sehingga surplus 1.097 ton.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian digelar secara virtual dan diikuti seluruh pemerintah provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia. Dalam arahannya, Mendagri meminta daerah mewaspadai kenaikan harga ayam dan telur ayam ras, yang meningkat di banyak wilayah. Ia menyebutkan bahwa cabai merah naik di 249 daerah, telur ayam ras di 192 daerah, dan daging ayam ras di 189 daerah. Ini perlu diwaspadai.

Selain itu, Mendagri meminta pemerintah daerah memastikan penyebab kenaikan harga telur ayam ras, apakah karena harga DOC (Day Old Chick) atau pakan ternak. Ia menyebutkan bahwa BPS menyebut tidak ada masalah dengan pakan, tetapi staf kepresidenan melaporkan harga jagung naik di tingkat peternak. Maka, ia meminta agar segera diambil langkah, termasuk melalui penyaluran jagung SPHP oleh Bulog.

Mendagri juga mengingatkan pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi kemudahan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ia menegaskan bahwa pengurusan izinnya tidak dipungut biaya.

Rapat tersebut juga diikuti oleh perwakilan BPS Sumut, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, serta sejumlah instansi terkait lainnya.

Langkah-Langkah Strategis dalam Pengendalian Inflasi

Beberapa langkah strategis yang diambil oleh Pemprov Sumut dalam menghadapi inflasi antara lain:

  • Gerakan Tanam Serentak: Melibatkan pemerintah dan masyarakat dalam menanam komoditas pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan.
  • Pemetaan Kebutuhan dan Produksi: Memastikan kebutuhan dan produksi telur serta daging ayam ras seimbang.
  • Koordinasi dengan Instansi Terkait: Melibatkan Badan Gizi Nasional dan instansi lainnya dalam mempercepat realisasi program pangan.
  • Penyuluhan dan Edukasi: Memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara mengelola pangan secara efisien.
  • Peningkatan Produksi Beras dan Jagung: Memastikan produksi pangan melebihi kebutuhan untuk menciptakan surplus.

Penutup

Upaya Pemprov Sumut dalam mengendalikan inflasi dan menjaga ketersediaan pangan merupakan langkah penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya surplus produksi dan koordinasi yang baik antar instansi, diharapkan inflasi dapat terkendali dan ketersediaan pangan tetap stabil hingga akhir tahun 2025.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form