Solusi WIFI Sinergi Unggul dalam Lelang Spektrum 1,4 Ghz, Ini Analisisnya


PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dianggap sebagai kandidat terkuat dalam lelang spektrum 1,4 GHz. Hal ini disampaikan oleh Equity Analyst Sucor Sekuritas, Niko Pandowo, yang menilai bahwa WIFI memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pesaing seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).

Salah satu keunggulan yang dimiliki WIFI adalah jaringan serat optik yang tersedia di jalur kereta api. Dengan demikian, perusahaan mampu memperluas penetrasi layanan di wilayah dengan populasi padat. Selain itu, WIFI juga memiliki ekosistem teknologi Fixed Wireless Access (FWA) serta posisi strategis di pasar. Pemain lain mungkin harus menawarkan layanan FWA dengan harga lebih rendah dari produk eksisting mereka, yang akhirnya bisa memengaruhi margin keuntungan.

Niko mengungkapkan bahwa WIFI berencana untuk mencapai 5 juta pelanggan dalam waktu satu tahun setelah memperoleh spektrum 1,4 GHz. Layanan FWA ini dapat segera diluncurkan hanya dua pekan setelah hasil lelang diumumkan. Teknologi FWA ini berbeda dengan jaringan FTTH (Fiber To The Home), karena memungkinkan perluasan jaringan tanpa memerlukan infrastruktur kabel. Dengan demikian, WIFI dapat menjangkau pasar captive yang belum tergarap, seperti kawasan TBIG dan menara Centratama dengan cakupan hingga 500 meter per lokasi tanpa kendala jaringan rel kereta api.

Peluncuran FWA diperkirakan akan berjalan mulus karena WIFI telah mengembangkan dan mendanai R&D untuk teknologi FWA khusus 1,4 GHz. Perusahaan juga bekerja sama dengan vendor teknologi papan atas seperti Qualcomm, Huawei, dan Nokia. Selain itu, WIFI telah menandatangani perjanjian eksklusif dengan mitra-mitra tersebut, sehingga menjadi satu-satunya pihak yang memiliki akses ke teknologi ini. Sementara itu, operator fixed broadband (FBB) lain belum memiliki solusi FWA yang kompatibel untuk spektrum 1,4 GHz.

Niko menyatakan bahwa WIFI menunjukkan kesiapan kuat untuk meluncurkan teknologi FWA, baik dari sisi infrastruktur maupun perencanaan strategis yang matang. Dengan adanya FWA, dominasi pemain FBB konvensional kemungkinan akan digoyang, karena layanan ini mampu memperluas jangkauan ke segmen menengah ke bawah yang selama ini kurang terlayani. Di sisi lain, FWA juga tetap mampu bersaing di pasar kelas atas.

Secara keseluruhan, Niko menilai keberhasilan memenangkan spektrum 1,4 GHz akan menjadi katalis penting bagi WIFI untuk mewujudkan potensi pertumbuhan penuh. Hal ini akan membantu menghilangkan keterbatasan infrastruktur saat ini dan membuka jalan bagi ekspansi berskala besar. Oleh karena itu, Niko merekomendasikan pembelian saham WIFI dengan target harga Rp 7.800 per saham.

Di sisi lain, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menambahkan bahwa apabila WIFI berhasil memenangkan lelang tersebut, hal ini akan mendukung langkah perusahaan dalam menjalankan ekosistem FWA yang kuat serta menerapkan harga yang kompetitif. Nafan menilai bahwa WIFI menyediakan internet yang murah dan terjangkau jika dibandingkan kompetitornya.

Namun, Nafan menilai bahwa pergerakan saham WIFI saat ini sudah terpriced in. Oleh karena itu, saat ini ia belum merekomendasikan saham WIFI atau berstatus not rated.

Sebagai informasi, hasil lelang untuk spektrum 1,4 GHz diperkirakan akan diumumkan dalam waktu 2–4 minggu setelah penawaran harga awal dimulai pada 13 Oktober 2025. Total 80 MHz dengan sistem Time Division Duplex (TDD) akan ditawarkan di tiga wilayah, yakni wilayah 1 untuk Jawa dan Papua, wilayah 2 untuk daerah Sumatera, Bali, NTT, NTB, dan Riau serta wilayah 3 untuk Sulawesi dan Kalimantan.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form