Factory Tech
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) akan membacakan sidang putusan atas gugatan praperadilan yang diajukan oleh mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, pada Senin (13/10) hari ini. Nadiem terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook selama periode 2019 hingga 2022. Putusan praperadilan ini akan menentukan nasib Nadiem Makarim.
Kasus ini bermula dari proyek pengadaan sebanyak 1,4 juta unit Chromebook yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek. Proyek ini disebut-sebut bertujuan untuk mendukung pembelajaran digital di sekolah-sekolah setelah pandemi Covid-19. Namun, pada proses tender hingga spesifikasi barang, terjadi pembengkakan harga yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 1,98 triliun.
Sementara itu, masyarakat umumnya penasaran dengan apa itu Chromebook. Nama ini tidak sering muncul ke permukaan, sehingga banyak orang tidak memahami perbedaannya dengan perangkat lain seperti laptop Windows atau MacBook. Berikut adalah perbandingan antara Chromebook dengan perangkat-perangkat tersebut:
Sistem Operasi
Chromebook menggunakan sistem operasi Chrome OS yang berbasis browser Google Chrome dan fokus pada aplikasi web serta layanan cloud. Sistem ini dirancang untuk penggunaan online yang efisien dan ringan.
Laptop Windows, di sisi lain, menggunakan sistem operasi Windows yang paling umum digunakan di Indonesia. Sementara itu, MacBook menggunakan sistem operasi macOS yang eksklusif dan terintegrasi dengan ekosistem iPhone dan iPad.
Kinerja dan Aplikasi
Dari segi kinerja dan aplikasi, Chromebook dirancang untuk menjalankan tugas ringan dengan cepat dan efisien. Sistem operasi Chrome OS yang sederhana membuat perangkat ini tidak memerlukan prosesor atau RAM besar untuk berfungsi dengan baik. Pengguna biasanya mengandalkan aplikasi berbasis web seperti Google Docs, Sheets, Canva, Zoom, serta aplikasi Android dari Google Play Store.
Namun, karena fokusnya pada penggunaan ringan dan online, Chromebook kurang cocok untuk menjalankan software berat seperti Photoshop, AutoCAD, atau game dengan grafis tinggi. Laptop Windows dan MacBook menawarkan kemampuan yang lebih luas dalam hal kinerja dan kompatibilitas aplikasi. Laptop Windows mendukung berbagai software profesional maupun game berat, tergantung pada spesifikasi perangkatnya. Sedangkan MacBook dikenal karena performanya yang stabil dan optimal untuk pekerjaan kreatif seperti desain grafis, video editing, dan produksi musik, berkat dukungan chip Apple Silicon dan aplikasi eksklusif seperti Final Cut Pro atau Logic Pro.
Koneksi Internet
Chromebook sangat bergantung pada koneksi internet karena sebagian besar fiturnya berjalan melalui aplikasi berbasis web dan layanan cloud. Aktivitas seperti mengetik dokumen, menyimpan file, hingga mengedit gambar biasanya dilakukan lewat Google Docs, Google Drive, atau aplikasi online lainnya. Meskipun beberapa aplikasi bisa digunakan secara offline, fungsinya tetap terbatas dan hanya akan sinkron kembali setelah perangkat terhubung ke internet.
Berbeda dengan laptop Windows atau MacBook, kedua perangkat tersebut dapat berfungsi penuh meskipun tanpa koneksi internet. Pengguna bisa menjalankan software seperti Microsoft Office, Photoshop, atau game sepenuhnya secara offline. Sistem operasi mereka dirancang untuk menyimpan file dan aplikasi di penyimpanan lokal, sehingga tidak bergantung pada cloud. Dari sisi fleksibilitas, Windows dan MacBook lebih unggul untuk pekerjaan yang membutuhkan kemandirian tanpa koneksi jaringan, sedangkan Chromebook lebih efisien bagi pengguna yang selalu bekerja secara online.
Soal Harga
Harga Chromebook umumnya jauh lebih terjangkau dibandingkan laptop berbasis Windows maupun MacBook. Chromebook dengan spesifikasi standar untuk kebutuhan belajar atau kerja ringan bisa didapat mulai dari kisaran Rp 3 juta hingga Rp 7 juta. Harga ini sudah mencakup perangkat dengan daya tahan baterai lama dan sistem operasi Chrome OS yang ringan tanpa perlu komponen mahal. Karena tidak membutuhkan prosesor kuat, kartu grafis, atau penyimpanan besar, produsen dapat menekan biaya produksi sehingga harga jualnya lebih rendah.
Sementara itu, laptop Windows memiliki rentang harga yang jauh lebih luas tergantung spesifikasi, mulai dari Rp 4 juta hingga di atas Rp 30 juta untuk model gaming atau profesional. Adapun MacBook berada di kelas premium dengan harga mulai dari Rp 15 juta hingga lebih dari Rp 30 juta, sebanding dengan performa tinggi dan desain eksklusifnya.