Perubahan Penting dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2026
Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) telah mengumumkan beberapa perubahan penting terkait Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2026. Calon mahasiswa perlu memahami aturan baru ini agar dapat mempersiapkan diri sejak dini, khususnya terkait portofolio, pilihan program studi, dan materi tes SNBT 2026.
Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok, menjelaskan bahwa hasil UTBK 2026 akan dikombinasikan dengan portofolio untuk menentukan kelulusan calon mahasiswa. Dalam konferensi pers peluncuran SNPMB 2026 yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube SNPMB ID, Selasa (16/9/2025), ia menyampaikan bahwa seleksi jalur SNBT 2026 berdasarkan hasil UTBK 2026 yang ditambah dengan portofolio.
Portofolio ini mencakup 11 bidang, mulai dari Olahraga, Seni Rupa/Desain dan Kriya, Seni Tari, Musik, Karawitan, Etnomusikologi, Teater, Fotografi, Film Televisi, Seni Pedalangan, hingga Sendratasik.
Syarat Lengkap SNBT 2026
Ketentuan utama bagi peserta SNBT 2026 sebagian besar masih sama seperti tahun sebelumnya, namun kini ada penegasan dalam beberapa aspek administratif dan teknis. Berikut syarat lengkapnya:
- Memiliki akun SNPMB Siswa, yang wajib didaftarkan di portal resmi SNPMB paling lambat 7 April 2026 pukul 15.00 WIB.
- Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
- Siswa kelas 12 SMA/SMK/MA atau peserta Paket C tahun 2026 dengan usia maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2026).
- Lulusan SMA/SMK/MA tahun 2023 dan 2024 atau Paket C tahun yang sama masih dapat mengikuti seleksi.
- Bagi lulusan dari luar negeri, ijazah harus sudah disetarakan.
- Peserta program studi bidang seni dan/atau olahraga wajib mengunggah portofolio.
- Memiliki kesehatan yang memadai agar tidak menghambat proses studi.
- Peserta tunanetra wajib menyertakan surat pernyataan resmi.
- Membayar biaya UTBK (kecuali bagi penerima KIP Kuliah).
- Nilai UTBK hanya berlaku untuk SNBT tahun 2026 dan tidak dapat digunakan kembali pada seleksi berikutnya.
- Peserta yang sudah lulus jalur SNBP 2024, 2025, atau 2026 tidak diperbolehkan ikut SNBT 2026.
Ketentuan Baru Pemilihan Program Studi
Salah satu pembaruan penting SNBT 2026 adalah fleksibilitas dalam memilih program studi (prodi). Peserta dapat memilih hingga empat prodi, dengan kombinasi akademik dan vokasi sesuai ketentuan berikut:
- 1–2 Pilihan Prodi: Peserta bebas memilih program studi apa pun.
- 3 Pilihan Prodi: Kombinasi dua program akademik dan satu program vokasi, atau satu program akademik dan dua program vokasi, atau tiga program vokasi dengan minimal satu program D3.
- 4 Pilihan Prodi: Kombinasi dua program akademik dan dua program vokasi dengan minimal satu D3, atau dua program akademik dan tiga vokasi dengan minimal satu D3.
Materi Tes UTBK SNBT 2026
Ujian UTBK SNBT 2026 akan mengukur kemampuan akademik dan literasi melalui dua komponen utama, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi.
Tes Potensi Skolastik (TPS) mencakup: - Penalaran umum - Pengetahuan dan pemahaman umum - Pemahaman bacaan dan menulis - Pengetahuan kuantitatif
Tes Literasi terdiri dari: - Literasi Bahasa Indonesia - Literasi Bahasa Inggris - Penalaran Matematika
Kombinasi materi ini diharapkan mampu mengukur kemampuan berpikir kritis, analitis, dan literasi peserta secara komprehensif, bukan sekadar hafalan.
Jadwal Lengkap UTBK SNBT 2026
Pelaksanaan SNPMB 2026 dimulai sejak Januari dengan tahapan registrasi akun hingga pengumuman hasil akhir. Berikut jadwal lengkapnya:
- Registrasi Akun SNPMB 2026:
- Sekolah: 5–26 Januari 2026
- Siswa SNBP: 12 Januari–18 Februari 2026
- Siswa SNBT: 12 Januari–7 April 2026
- Pelaksanaan SNBT 2026:
- Pendaftaran UTBK-SNBT: 25 Maret–7 April 2026
- Pelaksanaan UTBK: 21–30 April 2026
- Pengumuman hasil SNBT: 25 Mei 2026
- Unduh sertifikat UTBK: 2 Juni–31 Juli 2026
Persiapan dan Strategi
Dengan adanya penambahan komponen portofolio dan aturan baru pemilihan prodi, calon mahasiswa perlu lebih cermat dalam mempersiapkan diri. Selain fokus pada latihan soal UTBK, peserta juga sebaiknya mulai mengumpulkan karya atau sertifikat pendukung bagi prodi yang membutuhkan portofolio.
“Pemahaman terhadap aturan baru ini sangat penting agar calon mahasiswa tidak salah langkah dalam mendaftar dan menyiapkan berkas yang diperlukan,” tutur Eduart Wolok menegaskan.