Kandungan Berbahaya dalam Sirup Batuk yang Bisa Disalahgunakan


Peringatan: Bahan-Bahan Berbahaya dalam Sirup Batuk yang Perlu Dikenali

Saat batuk dan pilek melanda, sebotol sirup obat batuk sering menjadi solusi pertama yang kita ambil dari kotak obat. Meskipun efektif untuk meredakan gejala yang mengganggu, banyak dari kita tidak menyadari bahwa beberapa sirup batuk mengandung bahan aktif yang bisa berbahaya jika disalahgunakan atau diberikan kepada orang yang tidak tepat.

Para ahli kesehatan dan badan regulasi obat seperti FDA (Food and Drug Administration) telah memberi peringatan tentang beberapa bahan dalam sirup batuk yang perlu diwaspadai. Berikut adalah lima bahan yang patut diketahui:

1. Dekstrometorfan (Dextromethorphan atau DXM)

Dekstrometorfan adalah penekan batuk yang umum ditemukan dalam obat batuk non-resep. Jika dikonsumsi dalam dosis jauh lebih tinggi dari yang dianjurkan, DXM dapat bertindak sebagai halusinogen disosiatif. Penyalahgunaan DXM (dikenal sebagai "robotripping") dapat menyebabkan pusing, kebingungan, gangguan penilaian, halusinasi, detak jantung cepat, dan pada dosis ekstrem, depresi pernapasan yang berbahaya.

2. Kodein (Codeine)

Kodein adalah pereda nyeri narkotik dan penekan batuk yang sangat kuat. Obat batuk yang mengandung kodein memerlukan resep dokter. Kodein termasuk opioid dengan risiko tinggi ketergantungan dan kecanduan. Dosis berlebih bisa sangat berbahaya, menyebabkan kantuk ekstrem, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian. Risiko ini meningkat drastis jika dicampur dengan alkohol atau obat lain. FDA dan WHO telah membatasi atau melarang penggunaan kodein untuk anak-anak di bawah 12 tahun.

3. Guaifenesin

Beberapa sirup batuk mengandung guaifenesin, zat ekspektoran yang membantu mengencerkan lendir agar lebih mudah dikeluarkan. Namun, jika dikonsumsi dalam dosis berlebih atau terlalu sering, bahan ini dapat menyebabkan mual, muntah, dan gangguan pencernaan. Efek sampingnya juga bisa memperburuk dehidrasi, terutama jika dikombinasikan dengan kafein atau alkohol.

4. Diethylene Glycol

Diethylene glycol adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau yang digunakan dalam keperluan industri, bukan untuk konsumsi manusia. Jika tertelan, cairan ini bisa sedikit beracun dan menyebabkan gejala neurologis parah seperti kebingungan dan kejang serta asidosis metabolik. Gejalanya biasanya muncul dalam waktu 24-72 jam setelah konsumsi.

5. Promethazine & Diphenhydramine

Bahan seperti promethazine atau diphenhydramine sering ditambahkan untuk mengatasi gejala alergi seperti bersin atau hidung meler. Antihistamin jenis ini dapat menyebabkan rasa kantuk yang sangat berat dan mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin. Kombinasi promethazine dengan kodein juga sering disalahgunakan secara rekreasional.

Tips Aman Memilih dan Menggunakan Sirup Batuk

  • Selalu baca label dan hindari produk yang menyembunyikan bahan aktifnya.
  • Gunakan dosis yang direkomendasikan, jangan melebihi yang tertera.
  • Jangan menggunakan sirup batuk untuk anak kecil tanpa resep dokter, terutama yang mengandung codeine atau DXM.
  • Hindari sirup yang memuat ADV (bahan tak dikenal) atau bahan kimia tak lazim.
  • Jika sirup terasa sangat manis, pekat, atau memunculkan efek aneh setelah dikonsumsi, hentikan dan konsultasikan ke dokter.

Dengan mengetahui bahan-bahan berbahaya dalam sirup batuk, kita bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan diri serta keluarga.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form