
Hari Trombosis Sedunia: Meningkatkan Kesadaran untuk Menyelamatkan Nyawa
Setiap tanggal 13 Oktober, perhatian dunia tertuju pada sebuah kondisi medis yang sering terabaikan namun mematikan: Trombosis, atau yang lebih dikenal sebagai pembekuan darah. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Trombosis Sedunia (World Thrombosis Day/WTD), sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan penyebab, faktor risiko, tanda-tanda, gejala, serta strategi pencegahan dan pengobatan berbasis bukti untuk kondisi yang merenggut jutaan nyawa setiap tahun.
Jejak Sejarah: Mengenang Pelopor Trombosis
Pemilihan tanggal 13 Oktober sebagai Hari Trombosis Sedunia bukanlah tanpa alasan. Tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Rudolf Virchow (1821-1902), seorang dokter, ahli patologi, dan biolog Jerman abad ke-19 yang diakui sebagai salah satu pelopor dalam pemahaman modern tentang trombosis. Virchow adalah orang yang pertama kali mencetuskan dan mengembangkan konsep "trombosis" dan memberikan kontribusi fundamental yang dikenal sebagai "Trias Virchow," sebuah triad faktor yang berkontribusi pada pembentukan bekuan darah: cedera vaskular, stasis darah (aliran darah lambat), dan hiperkoagulabilitas (kecenderungan darah untuk membeku). Penelitiannya meletakkan dasar bagi bidang kedokteran vaskular dan membuat pengobatan untuk kondisi ini dapat dilakukan.
Hari Trombosis Sedunia sendiri didirikan pada tahun 2014 oleh International Society on Thrombosis and Haemostasis (ISTH). Pendirian ini muncul sebagai respons atas desakan anggota ISTH yang merasa perlu adanya hari peringatan global yang terfokus untuk memerangi ancaman kesehatan yang sering diabaikan ini. Sejak peluncuran perdananya, kampanye ini telah menjadi gerakan tahunan yang melibatkan organisasi kesehatan, profesional medis, kelompok advokasi pasien, dan masyarakat luas di seluruh dunia.
Urgensi Global: Mengapa Trombosis Penting?
Meskipun Trombosis adalah masalah kesehatan yang serius, tingkat kesadaran publik terhadapnya masih sangat rendah. Data menunjukkan bahwa satu dari empat orang di seluruh dunia meninggal karena kondisi terkait trombosis. Pembekuan darah adalah penyebab utama dari tiga pembunuh kardiovaskular teratas di dunia: serangan jantung, stroke, dan Venous Thromboembolism (VTE). VTE sendiri mencakup Deep Vein Thrombosis (DVT/bekuan di vena dalam, biasanya di kaki) dan Pulmonary Embolism (PE/bekuan yang pecah dan bergerak ke paru-paru), yang seringkali berakibat fatal.
Trombosis tidak hanya terjadi pada orang tua atau sakit; ia dapat menyerang siapa saja dan seringkali berkembang bersamaan dengan kondisi serius lainnya, meningkatkan risiko kesehatan secara keseluruhan dan memperumit pengobatan. Sekitar 60% bekuan vena terjadi selama atau setelah rawat inap, menjadikannya penyebab utama kematian yang dapat dicegah di rumah sakit.
Pesan Kunci dan Seruan Aksi
Urgensi peringatan Hari Trombosis Sedunia adalah untuk menjembatani kesenjangan antara kesadaran dan tindakan. Kampanye ini berfokus pada:
- Pendidikan: Meningkatkan pemahaman tentang faktor risiko (seperti imobilitas berkepanjangan, operasi, kehamilan, dan kanker), tanda peringatan dini (seperti nyeri atau bengkak di kaki), dan pentingnya pencegahan.
- Pencegahan: Mendorong implementasi strategi pencegahan berbasis bukti, termasuk penilaian risiko VTE rutin di rumah sakit dan gaya hidup aktif (Move Against Thrombosis).
- Advokasi: Mendorong sistem perawatan kesehatan yang lebih kuat dan mendukung penelitian untuk mengurangi beban penyakit akibat trombosis.
Dengan meningkatkan kesadaran, Hari Trombosis Sedunia berupaya memberdayakan setiap individu untuk mengenali risiko, berbicara dengan penyedia layanan kesehatan, dan mengambil langkah proaktif untuk melindungi kesehatan mereka. Tindakan sederhana, seperti bergerak teratur dan hidrasi yang cukup, dapat sangat mengurangi risiko, menjadikannya langkah vital dalam upaya global untuk menyelamatkan nyawa dari ancaman pembekuan darah.