
Doa Nabi Ibrahim dan Adab Berdoa dalam Islam
Di dalam Al Quran terdapat banyak amalan dan doa-doa para Nabi serta orang saleh terdahulu yang diabadikan Allah sebagai pelajaran bagi umat Islam. Doa-doa ini bisa kita amalkan sebagai media untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Sembari berharap, agar kita selalu dalam jalan yang salam dengan yang mereka tempuh yakni jalan yang Hanif = lurus.
Berikut doa dari Nabi Ibrahim, bapaknya Bangsa Israel dan Arab, Imam yang hanif di mana Nabi Muhammad pun disuruh Allah untuk mengikut jalannya.
إِنَّ إِبۡرَٰهِيمَ كَانَ أُمَّةٗ قَانِتٗا لِّلَّهِ حَنِيفٗا وَلَمۡ يَكُ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ (120) شَاكِرٗا لِّأَنۡعُمِهِۚ ٱجۡتَبَىٰهُ وَهَدَىٰهُ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ (121)
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (120) (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukannya kepada jalan yang lurus.(121)
Demikianlah bunyi firman Allah dalam Al Quran Surah An-Nahl ayat 120 – 121.
Hanif dalam surat tersebut maksudnya adalah orang yang lurus. Imam artinya pemimpin atau panutan. Imam yang Hanif berarti Pemimpin yang Lurus.
Simak bacaan doa Islam yang dimalkan oleh bapaknya para Nabi dan Rasul yakni Nabi Ibrahim AS. Doa Islam ini tercantum di Surah Ibrahim ayat 35 hingga 41.
Siapa umat Islam yang tidak pernah tahu tentang Nabi Ibrahim? Beliau adalah orang yang dari keturunannya lahirlah banyak Nabi. Hal yang membuat dirinya dijuluki Bapaknya para Nabi. Beliu juga adalah bapak dari dua bangsa besar, Israel dan Arab. Nabi yang masuk ke dalam jajaran lima Rasul Ulul Azmi. Yakni para Rasul yang memiliki kesabaran dan ketabahan teramat kuat dan teguh demi menyampaikan kebenaran. Nabi yang dalam salah satu hadits dikatakan Nabi Muhammad punya wajah seperti dirinya. Di dalam Islam sendiri, Nabi Ibrahim memiliki julakan sebagai Khalilullah atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai Kesayangan Allah.
Simak selengkapnya, doa Nabi Ibrahim Sang Nabi Kesayangan Allah.
Surah Ibrahim Ayat 35
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ ۗ
(Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.
Surah Ibrahim Ayat 36
رَبِّ اِنَّهُنَّ اَضْلَلْنَ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِۚ فَمَنْ تَبِعَنِيْ فَاِنَّهٗ مِنِّيْۚ وَمَنْ عَصَانِيْ فَاِنَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka (berhala-berhala itu) telah menyesatkan banyak manusia. Maka, siapa yang mengikutiku, sesungguhnya dia termasuk golonganku. Siapa yang mendurhakaiku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surah Ibrahim Ayat 37
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.
Surah Ibrahim Ayat 38
رَبَّنَآ اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِيْ وَمَا نُعْلِنُۗ وَمَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.
Surah Ibrahim Ayat 39
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَهَبَ لِيْ عَلَى الْكِبَرِ اِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(-ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
Surah Ibrahim Ayat 40
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Surah Ibrahim Ayat 41
رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ ࣖ
Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”
Adab dalam Berdoa
Berikut adalah 10 adab berdoa sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin:
-
Berdoa di Waktu Mulia
Agar doa bisa dikabulkan hendaknya seorang muslim berdoa di waktu mulia yang dinilai mustajab. Dari sekian banyak waktu, ada sejumlah waktu yang dinilai mustajab, di antaranya adalah hari Arafah dan bulan Ramadan untuk tahunan, hari Jum'at untuk mingguan, dan waktu sahur untuk harian. -
Menghadap Kiblat
Saat seorang muslim sedang berdoa hendaknya sambil menghadap kiblat, mengangkat kedua tangannya, dan menundukkan pandangannya. Setelah selesai memanjatkan doa kemudian dilanjutkan dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. -
Bersuara Lirih
Saat seorang muslim sedang berdoa hendaknya bisa mengatur volume dengan tidak mengeraskan suaranya, melainkan melakukannya dengan penuh kelembutan, ketundukan, dan kerendahan hati. -
Berdoa dalam Kondisi Istimewa
Seorang muslim juga bisa berdoa pada kondisi-kondisi tertentu yang dinilai istimewa dan juga mustajab, misalnya saat turun hujan, saat berpuasa, setelah shalat lima waktu, serta waktu di antara azan dan iqamat. -
Membaca Hamdalah dan Shalawat
Berdoa kepada Allah hendaknya tidak langsung masuk pada inti permohonan, melainkan diawali dengan memuji kepada Allah atau membaca hamdalah yang disertai dengan membaca shalawat Nabi. -
Hati yang Khusyu
Berdoa merupakan peristiwa sakral sehingga dalam praktiknya perlu diiringi dengan sikap rendah hati, khusyuk, serta penuh harap dan takut kepada Allah. -
Yakin Dikabulkan Allah
Saat memanjatkan doa kepada Allah, seorang muslim hendaknya meyakini bahwa Allah Maha Kuasa sehingga Dia akan mengabulkan setiap doa hamba-Nya. -
Menghindari Sajak
Seorang muslim hendaknya tidak memaksakan diri membuat sajak atau rangkaian kata yang berlebihan saat memanjatkan doa kepada Allah. -
Serius dan Penuh Kesungguhan
Dalam berdoa hendaknya seorang muslim menunjukkan keseriusan dan kesungguhannya serta tidak tergesa-gesa menuntut jawaban. -
Tobat dan Ikhlas
Menurut Al-Ghazali, adab yang kesepuluh ini merupakan adab batin yang menjadi pokok agar terkabulnya doa, yaitu bertaubat, mengembalikan hak orang lain yang terzalimi, dan menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah Swt.