Belantara Foundation dan Mitra Konservasi Lindungi Gajah Sumatra

Kerja Sama Antara Belantara Foundation dan Conservation Allies untuk Konservasi Gajah Sumatra

Belantara Foundation dan Conservation Allies baru-baru ini menandatangani piagam kerja sama yang bertujuan untuk konservasi gajah sumatra. Fokus utama dari kesepakatan ini adalah program Living in Harmony di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan dalam acara IUCN World Conservation Congress 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, serta Koordinator Regional Hutan dan Lahan Kering IUCN Asia, Satrio Wicaksono.

Kesepakatan ini diambil setelah Belantara Foundation meyakinkan Conservation Allies bahwa gajah sumatra, khususnya kelompok yang hidup di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, membutuhkan perhatian khusus dalam upaya pelestariannya. Menurut Dolly Priatna, Direktur Eksekutif Belantara Foundation, kelompok gajah ini memiliki potensi bertahan hidup secara jangka panjang, namun menghadapi tantangan besar akibat tumpang tindih wilayah jelajah dengan kawasan industri dan pemukiman masyarakat.

Pentingnya Konservasi Gajah Sumatra

Gajah sumatra merupakan salah satu satwa langka yang terancam punah. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018, gajah sumatra termasuk ke dalam satwa liar yang dilindungi. Selain itu, IUCN Red List of Threatened Species menyebutkan bahwa gajah sumatra berstatus critically endangered atau terancam punah.

Menurut Dolly, Lanskap Sugihan-Simpang Heran tidak hanya penting bagi konservasi gajah sumatra, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional dan penghidupan masyarakat desa. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan inovatif yang mampu menjembatani kepentingan antara manusia dan satwa liar.

Program Living in Harmony

Program Living in Harmony yang diinisiasi oleh Belantara Foundation sejak sekitar tiga tahun lalu bertujuan menciptakan koeksistensi antara masyarakat dengan gajah liar di kawasan yang sama. Untuk mendukung program ini, Belantara Foundation bersama mitra fokus pada beberapa aspek seperti:

  • Peningkatan kapasitas tim mitigasi konflik manusia-gajah
  • Pendukungan infrastruktur mitigasi konflik, seperti menara pemantauan
  • Penyadartahuan dan edukasi bagi anak-anak usia dini
  • Pengayaan pakan gajah dan penyediaan "artificial saltlicks" (tempat menggaram buatan)

Conservation Allies berkomitmen untuk membantu Belantara Foundation melalui hibah dan penggalangan dana publik selama dua tahun di Amerika Serikat. Dana yang terkumpul akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung kegiatan di lapangan.

Partisipasi di IUCN World Conservation Congress 2025

Belantara Foundation hadir dalam IUCN World Conservation Congress 2025 di Abu Dhabi ADNEC Centre, yang berlangsung dari 9 Oktober hingga 15 Oktober 2025. Tujuan partisipasi ini adalah untuk mempromosikan pemulihan dan perlindungan hutan terdegradasi di Provinsi Riau serta upaya konservasi biodiversitas, khususnya gajah sumatra di Provinsi Sumatra Selatan.

IUCN World Conservation Congress merupakan ajang global yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Kongres ini menjadi forum bagi ilmuwan, pakar kebijakan, pelaku usaha, dan profesional dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman, inovasi, dan riset mereka.

Belantara Foundation berharap bisa mengajak mitra-mitra global untuk turut mendukung dan berkontribusi dalam upaya pelestarian biodiversitas di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatra. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan dapat tercipta koeksistensi yang harmonis antara manusia dan gajah sumatra.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form