
Dapur MBG di Klungkung Masih Tertinggal, Kebutuhan 12 Dapur Belum Terpenuhi
Di wilayah Klungkung, Bali, terdapat dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah beroperasi. Dapur tersebut berada di Desa Selat, Kecamatan Klungkung, dan di Batununggul, Nusa Penida. Namun, saat ini, dapur MBG di Desa Selat sedang ditutup sementara karena sedang menjalani proses renovasi. Hal ini menyebabkan layanan program MBG di lokasi tersebut terhenti sementara.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana, menjelaskan bahwa renovasi yang sedang berlangsung akan membuat dapur MBG di Desa Selat tidak dapat melayani siswa selama beberapa waktu. Dapur ini sebelumnya melayani sekitar 21 sekolah, mulai dari TK hingga SMA, termasuk SMA Negeri 2 Semarapura. Kapasitas maksimal satu dapur MBG adalah sekitar 3.500 siswa. Oleh karena itu, penutupan sementara ini berdampak pada pelaksanaan program MBG di sekolah-sekolah tersebut.
Sujana juga mengungkapkan rencana pembangunan dapur MBG di beberapa lokasi lainnya. Di Desa Tanglad, Nusa Penida, pemerintah daerah sedang mempertimbangkan pembangunan dapur MBG. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain ketersediaan lahan minimal 10 are dan bangunan pendukung. Di Kecamatan Banjarangkan, dapur MBG di Desa Tusan masih dalam tahap pembangunan. Sementara itu, di Kecamatan Dawan, dapur MBG di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, juga sedang dalam proses pembangunan.
Menurut Sujana, idealnya Klungkung membutuhkan sebanyak 12 dapur MBG untuk mendukung program tersebut secara optimal. Rencananya, tiga dapur akan dibangun di Kecamatan Klungkung, dua di Kecamatan Banjarangkan, tiga di Kecamatan Dawan, dan tiga di Kecamatan Nusa Penida. Pemerintah daerah terus berupaya mempercepat proses pembangunan agar semua wilayah di Klungkung dapat menikmati manfaat dari program MBG.
Perkembangan Dapur MBG di Jembrana
Sementara itu, di wilayah Jembrana, target jumlah dapur MBG yang direncanakan mencapai 22 unit. Saat ini, sudah ada 17 dapur yang beroperasi, dan rencananya akan bertambah lagi. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah kerja sama antara Pemkab Jembrana melalui Perumda.
Dari informasi yang dikumpulkan, dua dapur baru siap beroperasi dan akan diresmikan dalam bulan ini. Sehingga, jumlah total dapur MBG di Jembrana akan meningkat menjadi 19. Selain itu, ada tiga rencana pembangunan tambahan yang berasal dari Pemkab, TNI, serta yayasan mandiri.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, menjelaskan bahwa rencana pembangunan SPPG dari Pemkab Jembrana masih dalam bentuk usulan tanah dari pihak BPKAD. Ada dua lokasi yang direncanakan sebagai tempat pembangunan, yaitu di Kecamatan Mendoyo dan Melaya. Namun, saat ini masih menunggu hasil verifikasi lebih lanjut.
Jika pembangunan berhasil selesai, SPPG dari Pemkab Jembrana akan menjadi bagian dari total target 22 dapur sehat di Gumi Makepung. Setiap dapur diharapkan dapat melayani rata-rata 3.000 orang penerima manfaat.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Baik di Klungkung maupun Jembrana, pembangunan dapur MBG masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketersediaan lahan, anggaran, dan proses perizinan. Namun, pemerintah daerah terus berkomitmen untuk mempercepat proses agar program MBG dapat berjalan optimal di seluruh wilayah. Dengan adanya tambahan dapur MBG, diharapkan akses terhadap makanan bergizi gratis dapat lebih merata dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.