Kisah Ibu Dina Oktaviani: Rencana Maut Heryanto yang Terbongkar

Kisah Ibu Dina Oktaviani: Rencana Maut Heryanto yang Terbongkar

Penyangkalan Keluarga Korban terhadap Pengakuan Pelaku

Yayah (53), ibu dari Dina Oktaviani (21), menyangkal pernyataan Heryanto (27) yang menyebut bahwa putrinya datang ke rumahnya untuk curhat dan meminta bantuan mencari dukun. Menurut Yayah, Heryanto justru menjebak Dina dengan alasan meminjam uang sebesar Rp 1,5 juta sebelum membunuhnya di rumah pelaku di Purwakarta, Jawa Barat.

Menurut Yayah, keterangan Heryanto adalah kebohongan belaka. Ia menilai tindakan pelaku bukanlah tindakan spontan, melainkan terencana. Untuk itu, ia meminta agar pelaku dihukum setimpal atas perbuatan tersebut. "Ini sudah direncanakan, saya mau dihukum seberat-beratnya kalau bisa mah gantinya nyawa dia lagi," ujar Yayah.

Dina Oktaviani, korban pembunuhan, bekerja sebagai karyawan minimarket di Karawang, Jawa Barat. Menurut Yayah, korban sempat bercerita bahwa atasannya ingin meminjam uang sebesar Rp 1,5 juta. Awalnya, korban hendak mentransfer uang tersebut. Namun, pelaku memaksa agar uang itu diantar ke rumahnya. "Si bangsat itu maksa minjam uang Rp 1,5 juta diantar ke rumahnya. Anak saya sudah mau transfer," jelas Yayah.

Alasan Heryanto

Menurut pengakuan Heryanto, Dina datang ke rumahnya untuk curhat soal percintaan. "Dia sering curhat, 'pak saya ada masalah'. 'Masalahnya kenapa neng ?'. 'Saya itu suka sama cowok saya pacaran sama dia tapi dia sekarang udah gak punya rasa lagi sama saya'," kata Heryanto. Ia mengaku Dina meminta bantuannya untuk bertemu orang pintar agar bisa melupakan mantan pacarnya, Ahmad. "Kebetulan saya dekat sama orang-orang yang bisa diminta pertolongan, kayak hal kayak gitu," katanya.

Namun, saat berada di rumah pelaku, Dina dibunuh dengan cara dibekap dan dipiting hingga kehabisan napas. Jasad korban bahkan sempat disetubuhi oleh pelaku sebelum kemudian dibungkus pelaku dengan kardus. Setelah itu, Heryanto membawa jasad Dina dan membuangnya ke Sungai Citarum.

Jasad Dina Oktaviani ditemukan mengambang di aliran Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Selasa (7/10/2025).

Pertemuan Maut

Pada Minggu (5/10/2025) sore, Dina dan Heryanto berkomunikasi melalui pesan singkat. Dari percakapan itu, keduanya sepakat bertemu di rumah pelaku di Purwakarta, Jawa Barat. Seperti biasanya, Dina hendak meminta saran dari pelaku. Dina diketahui berangkat sendiri dari rumahnya di Banyusari, Karawang, menggunakan sepeda motor menuju rumah pelaku.

Sampai di rumah pelaku, semua tampak biasa saja. Pelaku dan korban sempat berbincang akrab sebelum maut datang menjemput. Saat korban lengah, Heryanto mengaku lupa diri. Ia mencekik dan menyekap korban hingga tak bernyawa. Setelah memastikan korban meninggal, Heryanto bahkan diduga menyetubuhi jasad Dina. Tidak hanya itu, ia juga mengambil lalu menjual barang berharga milik korban, termasuk perhiasan dan ponsel. "Saya terdesak kebutuhan," kata Heryanto.

Tidak ingin jejaknya tercium, pelaku lalu membungkus tubuh korban menggunakan kardus. Korban kemudian dibuang ke Sungai Citarum. "Jenazah diangkut pakai mobil. Saya dibantu dua teman, tapi mereka tidak tahu kalau yang dibuang itu jenazah," kata Heryanto.

Penanganan Kasus

Kepala Polres Karawang Ajun Komisaris Besar Fiki N. Ardiansyah menegaskan, pelaku dijerat Pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiayaan Berat yang mengakibatkan korban tewas. Ia terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun. Saat ini, polisi juga tengah mendalami kemungkinan penambahan pasal berlapis terkait kekerasan seksual dan perampasan. Pemeriksaan terhadap saksi yang diduga ikut membantu pelaku bakal dilakukan. "Karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Purwakarta, tersangka dan barang bukti dilimpahkan ke Polres Purwakarta," tambahnya.

Sifat Heryanto

Sementara itu, Karsa (50), ayah Heryanto, mengaku sangat kaget setelah mendengar kabar anaknya ditangkap polisi karena kasus pembunuhan di Cibatu, Kabupaten Purwakarta itu. Cibatu merupakan lokasi rumah Heryanto, tempat dia menghabisi nyawa Dina Oktaviani. Karsa menyebut Heryanto sebagai anak "rumahan" yang jarang berbuat onar sejak kecil. "Kalau saya bilang mah, Hery itu anaknya rumahan. Dari kecil sampai punya istri juga jarang main ke mana-mana."

"Kalau pulang sekolah ya paling di rumah, engga pernah neko-neko," ujar Karsa, Jumat (10/10/2025). Rasa kagetnya memuncak ketika mendapat kabar penangkapan Heryanto. "Saya sok banget dengarnya, kaget. Soalnya belum pernah ada cerita yang bikin kecewa dari dia," tambahnya.

Meski dikenal tenang dan tidak suka membuat onar, Karsa menyebut bahwa Heryanto memiliki kebiasaan buruk, yaitu jarang berbagi cerita, terutama terkait masalah ekonomi yang mungkin sedang dihadapinya. "Dia itu apa-apa suka dipendam sendiri. Kalau ada masalah keuangan, engga pernah banyak cerita. Kalau bisa ditanggung sendiri ya ditanggung," ucap Karsa. Ia mengaku hanya mendengar sepintas kabar bahwa Heryanto sempat berniat meminjam uang ke bank karena masalah ekonomi, namun ia tidak mengetahui apakah rencana tersebut benar-benar terlaksana.

Heryanto dan istrinya diketahui sudah tinggal sekitar empat tahun di rumah sederhana di kawasan perbukitan yang kini diduga menjadi lokasi pembunuhan Dina. Pasangan ini menikah saat pandemi Covid-19 dan kini telah dikaruniai seorang anak kecil.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form