
Jumbo Resmi menjadi film terlaris di Indonesia dengan 10.073.332 penonton hingga Senin (2/6). Sutradara film animasi Jumbo Ryan Adriandhy mengatakan bahwa salah satu penyebab keberhasilannya adalah adanya promotor voluntri dari para pemirsa yang berperan sebagai buzzers tanpa bayaran.
"Secara statistik, Jumbo sudah melebihi angka KKN di Desa Penari (dengan 10.061.033 penonton). Resmi sebagai film dengan jumlah penonton tertinggi di Indonesia setelah 63 hari tayang di bioskop," ungkap Cinepolis lewat akun X @cinepoint_ pada Minggu (1/6).
Ryan Adriandhy mengatakan bahwa film Jumbo agak tertinggal dalam hal jumlah penonton di hari pertama tayangnya karena bersamaan dengan masa mudik Lebaran.
“Menurut asumsi saya, ketika lebaran baru dirilis, banyak calon penonton yang belum berkesempatan pergi kebioskop lantaran masih bertemu dan merayakan bersama keluarganya," ungkap Ryan di kanal YouTube Rhenald Kasali pada bulan Mei.
- Jumbo Secara Resmi Menjadi Film Paling Laris di Indonesia, Melewati KKN di Desa Penisula
- Diskusi Tentang Film Jumbo, Video Wakil Presiden Gibran Dapat Ribuan Kritik Negatif
- Film Animasi Jumbo Menarik 6 Juta Pengunjung Layar Lebih Dari Vina dan Miracle in Cell No 7
Tetapi, kira-kira 60 ribu penonton pertama mengungkapkan kepuasan mereka terhadap film itu dan memulai untuk menyebarluaskan tinjauan positif di internet, sehingga promosi organik pun dimulai.
Mereka menghasilkan meme, klip komedi, serta versi ulang lagu. soundtrack Dalam beragam bahasa seperti Jepang, Spanyol, dan Korea. Mereka juga mengidentifikasi dirinya sebagai 'Buzzer Jumbo' dan dengan senang hati menggunakan hashtag itu," jelas Ryan.
Di luar dukungan dari para penggemar, kenaikan jumlah penonton juga dipengaruhi oleh momen yang sedang berlangsung. long weekend apa yang berlangsung setelah Idul Fitri, misalnya Hari Buruh serta hari liburan nasional lainnya.
Ryan menyebutkan bahwa pemasaran film Indonesia kebanyakan dilaksanakan dalam periode pendek sebelum tayang, tetapi ada beberapa kasus yang berbeda. Jumbo menandakan bahwa dialog dari para pemirsa bisa tetap berlangsung usai film dipublikasikan.
Di platform-media sosial ini, banyak sekali netizen atau masyarakat digital yang dengan senang hati berbagi cerita tentang pengalamannya saat menyaksikan film Jumbo. Mereka tidak hanya bercerita soal bagaimana rasanya menonton saja, tetapi juga memberitahu beberapa informasi tambahan seputar film itu sendiri. Selain itu, mereka juga tanpa paksaan undang-undang ajakan orang-orang di luar sana untuk mencoba nonton Jumbo tanpa rasa khawatir.
Pengguna X Pernita Rahmi yang memiliki akun @pernitarr menyebut bahwa dia dengan senang hati mengundang teman-teman serta para saudaranya, khususnya anak-anak, untuk menikmati film Jumbo.
"Aku sangat mengapresiasi adanya animasi lokal yang dibawa ke televisi. Lebih-lebih lagi, setelah menonton film Jumbo ini, aku merasa itu luar biasa dan sungguh pantas untuk disaksikan oleh penonton yang lebih luas," ungkapnya dalam wawancara dengan Factorytech.my.id.co.id pada hari Senin (2/6).
Di media sosial, ia menceritakan keseruan film Jumbo dan pengalamannya menonton bersama saudara.
Di platform media sosial X, akun @nathansk_, yang berperan dalam kelompok pembuat film Jumbo, mengungkapkan kegembiraannya atas respons penonton. "Sangat banyak orang yang menikmati film Jumbo hingga bersedia menjadi promotor tanpa bayaran," demikian dia tulis pada hari Jumat (4/4).
Dia menyatakan tentang proyek trailer tersebut. Jumbo Ini adalah kali pertama dia menyunting film animasi. "Walaupun hanya sedikit, tapi sangat senang dan bangga dapat berpartisipasi," katanya tambahan.