
Factorytech.my.id– Tanah pot dan tanah kebun memiliki karakteristik berbeda yang jika digunakan secara tidak tepat dapat menyebabkan tanaman tidak berkembang bahkan mati.
Tanah pot adalah media tanam ringan yang dirancang khusus untuk tanaman dalam wadah agar memiliki drainase dan sirkulasi udara optimal.
Memilih tipe tanah yang tepat dapat mendukung menjaga kesegaran tanaman serta mencegah dampak buruk dari substrat yang tak sesuai.
Berikut adalah perbedaan antara tanah untuk pot dan tanah untuk kebun yang harus dipahami supaya tanaman tidak mudah rusak atau meninggal dunia sebagaimana diambil dari situs Thespruce pada hari Senin (2/6).
1. Kandungan Tanah Pot Berbeda
Tanah pot tersusun dari bahan ringan seperti peat moss, sabut kelapa, perlite, dan kompos. Struktur ini mendukung sirkulasi udara dan mencegah kelebihan air.
Komposisi itu menjamin kesesuaian media ini untuk pot yang memiliki drainase kurang baik. Bahan ini membantu merawat akar agar tetap sehat dan mencegah pembusukan.
2. Tanah Kebun Bersifat Berat
Kebun sayur memiliki lapisan atas yang terdiri dari tanah, kompos, serta pupuk kandang. Tipe tersebut dapat menahan lebih banyak air dan zat hara.
Sesuai untuk area outdoor yang mengharuskan kelembapan bertahan lebih lama. Karena beratnya, kurang cocok untuk wadah karena dapat mencegah sistem drainasi dengan baik.
3. Penggunaan Harus Disesuaikan
Tanah pot dipergunakan untuk penanaman pada wadah seperti kotak jendela, pot plastik, atau drum bekas. Sedangkan tanah kebun dimaksudkan untuk mengoptimalkan struktur tanah alami di area taman terbuka.
Penggunaan yang tak tepat dapat menyebabkan tanaman rentan terhadap stres hingga kematian. Sangatlah vital untuk menyesuaikan tipe tanah dengan kondisi sekitar tempat penanaman.
4. Komposisi Pot Tidak Memuat Bahan Tanah
Campuran pot adalah versi steril dari tanah pot tanpa unsur tanah sama sekali. Cocok untuk menyemai benih karena menghindari kontaminasi mikroba.
Lebih ringan dari tanah pot dan tanah kebun, sehingga ideal untuk tahap awal pertumbuhan tanaman. Campuran ini mengandung perlite dan vermikulit dalam proporsi besar.
5. Selisih Biaya dan Produktivitas
Lapisan permukaan tanah relatif lebih terjangkau karena kandungan hara yang rendah dibandingkan dengan tanah di kebun. Sementara itu, tanah pada area kebun mengandung materi organik sehingga menjadikannya lebih subur serta memerlukan biaya tambahan.
Pemanfaatan lapisan tanah atas cenderung terfokus pada proyek-proyek skala besar yang tidak mengharuskan adanya kesuburan tanah yang sangat tinggi. Di sisi lain, tanah khusus taman dipakai untuk mendukung perkembangan tanaman dalam kebun yang membutuhkan asupan gizi yang mencukupi.
6. Sistem Drainase Berperan penting
Tanah untuk pot didesain supaya air mengalir dengan cepat sehingga tidak terjadi genangan. Sementara itu, tanah kebun umumnya menyerap dan menyimpan air lebih lama, kondisi ini bagus untuk tanaman tapi kurang ideal untuk penggunaan dalam pot.
Menggunakan tanah untuk bunga dalam pot berpotensi menimbulkan masalah pembusukan pada akar. Di sisi lain, menggunakan tanah dari pot langsung di area luar bisa mengakibatkan kondisi tanah yang terlalu kering.
7. Tak Dapat Mengganti satu sama lain
Tanah untuk pot tak dapat diambil alih oleh tanah dari kebun dikarenakan adanya perbedaan dalam strukturnya serta fungsinya. Bila berkeinginan merombak tanah yang biasa dipergunakan pada kebun menjadi media tumbuh bagi pot, diperlukan penambahan komposisi lain misalnya perlite atau juga gambut.
Penyesuaian campuran media ini dimaksudkan untuk memadankan sifat-sifat substrat dengan wadah penanaman. Mengubah susunan media akan mendukung pertumbuhan tanaman secara maksimal berdasarkan situasi yang ada.
Mengenali perbedaan serta tujuan dari tanah pot dan tanah kebun sangat krusial untuk memastikan pertumbuhan yang sehat pada tanaman sesuai dengan kondisi lingkungannya masing-masing. (*)