Ustaz Yusuf Mansur Bantah Tawarkan Doa Online Rp 20 Juta

Ustaz Yusuf Mansur Bantah Tawarkan Doa Online Rp 20 Juta

Kontroversi Doa Online Ustaz Yusuf Mansur

Ustaz Yusuf Mansur, seorang pendakwah ternama di Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah video yang menayangkan tawarannya untuk memberikan doa khusus kepada para donatur melalui aplikasi Paytren viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia mengajak penonton untuk berdonasi dengan besaran nominal tertentu, dan janji akan diberikan doa istimewa jika jumlah donasi mencapai angka tertentu.

Video ini memicu reaksi yang sangat beragam dari masyarakat. Banyak warganet menilai bahwa ajakan tersebut terkesan seperti praktik doa berbayar, yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan. Mereka merasa bahwa doa seharusnya tidak bisa dibeli atau ditukar dengan uang. Sebagian lainnya juga menyampaikan ketidaknyamanan karena merasa bahwa aktivitas keagamaan dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Penjelasan Ustaz Yusuf Mansur

Menanggapi kontroversi ini, Ustaz Yusuf Mansur memberikan klarifikasi bahwa apa yang disampaikannya dalam video tersebut hanyalah bercanda kepada pengikutnya. Ia menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rekaman lama dan candaan tentang nominal donasi hanya sebagai cara untuk mencairkan suasana agar partisipasi lebih ramai. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk memperjualbelikan doa atau ibadah.

Selain itu, Yusuf Mansur juga menjelaskan bahwa semua interaksi yang dilakukan dalam siaran langsung merupakan bagian dari percobaan fitur baru Paytren. Ia menekankan bahwa candaan tersebut tidak bermaksud memanfaatkan agama sebagai komoditas. Namun, meskipun demikian, banyak netizen tetap merasa tidak nyaman dengan pernyataan yang disampaikannya.

Riwayat Kontroversi Paytren

Ini bukan pertama kalinya Ustaz Yusuf Mansur terlibat dalam kontroversi. Pada 8 Mei 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha PT Paytren Aset Manajemen (PAM), perusahaan miliknya yang bergerak di bidang investasi syariah. OJK menemukan bahwa PAM tidak memiliki kantor operasional yang memadai dan jumlah pegawai yang tidak memenuhi standar sebagai manajer investasi.

Sebelumnya, pada periode 2016 hingga 2022, Yusuf Mansur sempat mengajak masyarakat untuk berinvestasi dalam proyek hotel dan apartemen syariah. Namun, banyak investor mengaku tidak mendapatkan kejelasan mengenai pengembalian dana maupun progres pembangunan proyek. Keluhan para korban kemudian ramai dibahas di media sosial dan forum publik pada tahun 2022, menambah sorotan terhadap model bisnis dan akuntabilitas yang dijalankan oleh Yusuf Mansur.

Pada 2009, ia juga mengajak jemaah untuk berinvestasi dalam bisnis batu bara melalui PT Partner Adiperkasa, perusahaan tempat ia menjabat sebagai Komisaris Utama. Salah satu jemaah, Zaini Mustofa, mengaku merasa dirugikan dan menggugat Yusuf Mansur dengan nilai yang fantastis mencapai Rp 98 triliun. Kasus tersebut sempat bergulir di pengadilan selama bertahun-tahun.

Profil Ustaz Yusuf Mansur

Dikutip dari Bangkapos.com, Ustaz Yusuf Mansur merupakan pendakwah yang buka jasa doa online. Tarifnya mencapai Rp 10 juta. Ia lahir di Jakarta pada 19 Desember 1976. Lebih dikenal dengan nama Ustaz Yusuf Mansur, ia merupakan seorang pendakwah, penulis, dan pengusaha. Yusuf Mansur juga dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran yang berlokasi di Ketapang, Cipondoh, dan Cikarang. Selain itu, ia juga memimpin majelis pengajian Wisata Hati.

Dalam kehidupan pribadinya, Ustaz Yusuf Mansur menikah dan dikaruniai lima orang anak. Salah satu yang cukup dikenal publik adalah putrinya, Wirda Mansur.

Riwayat Pendidikan

Sejak kecil, Yusuf Mansur menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs). Saat bersekolah di tingkat menengah pertama, ia dinobatkan sebagai siswa terbaik pada usia 14 tahun. Usai lulus, ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, kemudian kuliah di Fakultas Hukum serta menempuh studi di jurusan Syariah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kehidupan Pribadi

Kesuksesan yang kini diraih Yusuf Mansur tidak datang dengan mudah. Ia pernah mengalami masa sulit hingga harus mendekam di penjara. Pada tahun 1996, ia terjun ke dunia bisnis informatika, namun usaha tersebut membuatnya terlilit utang dan berakhir di penjara selama dua bulan. Kejadian serupa kembali terjadi pada 1998 ketika bisnis lain yang digelutinya mengalami kegagalan.

Setelah keluar dari penjara, Yusuf Mansur memulai lagi dari bawah dengan berjualan es di Terminal Kalideres. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang polisi yang memperkenalkannya kepada sebuah LSM. Saat bekerja di lembaga tersebut, ia menulis buku berjudul Wisata Hati: Mencari Tuhan yang Hilang. Buku itu kemudian membawanya ke berbagai undangan bedah buku dan ceramah, hingga ia dikenal luas sebagai pendakwah.

Aktivitas Bisnis dan Hiburan

Selain berdakwah, Yusuf Mansur juga terjun ke dunia bisnis melalui perusahaan jaringan Veretra Sentosa Internasional. Ia pun pernah terlibat di dunia hiburan dengan membintangi film Slank Nggak Ada Matinya (2013), memproduseri film Kun Fayakun dan Cahaya Cinta Pesantren, serta menulis cerita sinetron Maha Kasih (2006).



Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form