
Kericuhan di Polres Lumajang Akibat Kematian Terduga Pelaku Pencurian Hewan Ternak
Pada minggu malam tanggal 12 Oktober 2025, terjadi kericuhan di Mapolres Lumajang, Jawa Timur. Insiden ini dipicu oleh kematian seorang terduga pelaku kasus pencurian hewan ternak yang sebelumnya diamankan oleh polisi. Peristiwa ini memicu kemarahan warga dan berujung pada penggerudukan terhadap kantor polisi.
Penyebab Kematian RH
Terduga pelaku bernama RH, yang diduga mencuri hewan ternak di wilayah Randuagung, Lumajang. Ia diamankan berdasarkan laporan polisi dengan nomor LP B13/VIII/2024, tanggal 28 Agustus 2024. Menurut keterangan dari Kasi Pidm Sihumas Polres Lumajang, Ipda Untoro, kondisi kesehatan RH sempat menurun saat berada di ruang tahanan.
"Hari ini tadi pagi tersangka mengeluh mual, dilakukan penanganan oleh penjaga tahanan, kemudian dikasih makan dan rasa mualnya hilang," jelasnya. Namun, tidak lama setelah itu, RH kembali merasa sakit hingga petugas memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
RH akhirnya meninggal dalam perawatan di RS Bhayangkara Lumajang. Keluarga dan warga setempat menyatakan bahwa kondisi RH sebelumnya sehat dan tidak ada tanda-tanda penyakit serius. Hal ini memicu dugaan-dugaan tentang penyebab kematian yang tidak wajar.
Penggerudukan Warga
Setelah mendengar kabar kematian RH, warga Desa Ranuwurung ramai-ramai datang ke RS Bhayangkara Lumajang. Mereka mempertanyakan penyebab kematian RH dan menuntut transparansi. Suasana kian memanas ketika massa mencoba menerobos masuk ke ruang perawatan jenazah sambil berteriak.
Petugas rumah sakit berusaha menahan warga, namun mereka tetap mendesak hingga akhirnya mengikuti proses autopsi ke RSUD dr Haryoto Lumajang. Tidak berhenti di sana, gelombang protes berlanjut ke Polres Lumajang.
Sekitar pukul 20.14 WIB, puluhan warga mendatangi markas kepolisian. Petugas yang telah bersiaga di dalam gerbang mencoba melakukan pengamanan, namun massa yang sudah emosi merusak portal dan menerobos masuk. Situasi pun mencekam.
Lemparan helm, papan nama, hingga batu diarahkan ke aparat yang berjaga. Bagian kaca di salah satu bagian bangunan di Polres Lumajang tampak retak akibat lemparan benda tumpul, sementara sejumlah kendaraan yang terparkir mengalami kerusakan.
Polisi kemudian bergerak cepat membubarkan massa dan mengamankan sejumlah orang yang dianggap melakukan tindakan anarkis.
Kerusakan dan Penanganan
Menurut Ipda Untoro, total 18 orang diamankan dalam insiden ini. Ia memastikan situasi sudah kembali terkendali. "Saat ini ada 18 orang yang kita amankan dan sedang kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Terdapat kerusakan ringan, tapi situasinya sudah aman terkendali," bebernya.
Polres Lumajang menyatakan menunggu hasil resmi autopsi dari rumah sakit sebagai dasar kesimpulan penyebab kematian RH. Sampai saat ini, situasi di area Polres Lumajang dilaporkan telah kembali kondusif.
Kesimpulan
Insiden kericuhan di Mapolres Lumajang menjadi peringatan penting tentang pentingnya transparansi dan komunikasi antara aparat dan masyarakat. Dalam kasus ini, kematian RH yang tidak wajar memicu reaksi emosional dari warga. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan kondisi kesehatan tahanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.