Makna Lagu Kita ke Sana: Kebersamaan di Tengah Kehidupan yang Sementara


Momen Bersama yang Tak Terduga

Hindia melalui lagu “Kita ke Sana” mengingatkan kita bahwa momen bersama dengan orang terdekat seringkali hanya terasa penting ketika waktu hampir habis. Lagu ini menjadi bagian dari album “Lagipula Hidup Akan Berakhir” yang dirilis pada tahun 2023. Dengan lirik yang jujur dan akrab, lagu ini mengajak kita untuk menerima bahwa hidup memang sementara, dan setiap detiknya layak dirayakan.

Gambaran Hidup Singkat Yang Tetap Pantas Untuk Dirayakan

Lirik pembuka lagu ini langsung menyentuh hati, dengan kalimat “Rayakan hari ini, besok sisa sengsara.” Kalimat ini tidak sekadar menggurui, tetapi mencerminkan realitas yang banyak kita alami. Hidup memang singkat, tapi bukan berarti hampa. Justru karena singkat, setiap harinya layak dirayakan meski itu sederhana.

Makna lagu ini semakin dalam ketika kita sadari bahwa banyak hal dalam hidup tidak bisa kita kendalikan. Maka dari itu, merayakan momen yang ada hari ini, walau sebentar, bisa menjadi bentuk perlawanan kecil terhadap kerasnya kehidupan.

Mencuri Waktu Selagi Masih Bisa Bersama

Ada satu penggalan lirik yang sangat melekat di benak yaitu “Ada masanya kita mencuri ruang dan waktu.” Lirik ini tidak sekadar puitis, tetapi menggambarkan kebutuhan manusia untuk berhenti sejenak dari kesibukan hanya untuk bersama mereka yang membuat hidup terasa lebih ringan dan nyaman.

Momen-momen “curian” seperti ngobrol tanpa tujuan, jalan malam berdua, atau bahkan diam-diaman tapi tetap bersama seringkali menjadi kenangan yang paling dalam. Hindia menyorot sisi tersebut dengan tulus, bahwa bersama bukan tentang durasi panjang, tapi soal kehadiran yang bermakna.

Momen Sederhana Yang Bisa Jadi Kenangan

Lirik “Untuk lima menit coba kau mengambil alih dunia” mengandung pesan kuat bahwa tidak perlu waktu lama untuk membuat momen bermakna. Hindia mengajak kita untuk menghargai hal-hal kecil dan momen-momen yang mungkin terlihat sepele, namun suatu hari bisa kita rindukan secara diam-diam.

Pada lirik “Kita ke sana, selagi masih bisa bersama,” tidak dijelaskan secara harfiah ke mana arah tujuan itu. Luasnya pemaknaan dari lirik tersebut justru membuka ruang tafsir. Bisa berarti kembali ke tempat lama yang penuh kenangan, atau sekadar menuju ruang sederhana di mana kebersamaan terasa cukup. Intinya, bukan soal tempatnya, melainkan soal siapa yang ada di sana. Asal bersama, itulah tujuannya.

Lirik Lagu Kita ke Sana

  • Rayakan hari ini
  • Besok sisa sengsara
  • Belum pulang, kau pun di sini
  • Temani diriku
  • Kita bersandiwara
  • bicara tak semestinya
  • Walau kita tahu nyatanya
  • Semua tak baik saja
  • Ada masanya kita
  • Mencuri ruang dan waktu
  • Walau pasti berlalu
  • Biarkan saja
  • Kita ke sana
  • Selagi masih bisa bersama
  • Bersama
  • Semuanya sementara
  • Kita di ujung cerita
  • Untuk lima menit coba kau
  • Mengambil alih dunia
  • Ada masanya kita
  • Mencuri ruang dan waktu
  • Walau pasti berlalu
  • Biarkan saja
  • Kita ke sana
  • Selagi masih bisa bersama
  • Ada masanya kita
  • Mencuri ruang dan waktu
  • Walau pasti berlalu
  • Biarkan saja
  • Kita ke sana (kita ke sana)
  • Selama-lamanya (selama-lamanya)
  • Selagi masih bisa bersama
  • Bersama, oh-oh-oh
  • Bersama
  • Bersama, oh-oh-oh

Pada akhirnya, “Kita ke Sana” bukan sekadar ajakan untuk pergi, tapi ajakan untuk hadir sepenuhnya dalam momen yang ada, bersama orang-orang yang bermakna selagi masih bisa.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form