
Factorytech.my.id - Pecinta anime akan semakin dimanjakan dengan satu anime baru yang akan tayang bulan depan. Berjudul The Summer Hikaru Died, anime ini akan menambah daftar panjang tontonan kamu. Sembari menantikan anime ini tayang, simak sinopsis The Summer Hikaru Died lebih dulu.
"The Summer Hikaru Died" adalah adaptasi anime dari manga horror terkenal "The Summer Hikaru Died" yang ditulis oleh Mokumokuren. Serial animenya akan diputar untuk pertama kalinya di platform Netflix mulai tanggal 5 Juli nanti.
Berdasarkan ringkasan dari seri "The Summer Hikaru Died" yang tertera di halaman Netflix, cerita tersebut menghadirkan pengalaman unik. Ceritanya berfokus pada kedua teman dekat bernama Yoshiki dan Hikaru, yang tinggal di suatu desa kecil di Jepang.
Mereka hidup berdampingan sejak kecil. Meski berbeda kepribadian, mereka tak terpisahkan.
Akan tetapi, semuanya berubah ketika Hikaru mengalami luka serius saat mendaki gunung sendirian pada musim dingin. Hampir meninggal dunia, dia menemui entitas yang tidak diketahui ini.
Makhluk tersebut mengkonsumsi jasadnya dan kemudian hidup menjadi diri sendiri. Dari saat itulah, Hikaru kembali... namun tidak lagi seperti sebelumnya.
Dia mempunyai ingatan serta emosi serupa, tetapi dia bukanlah manusia yang dikenali Yoshiki. Yoshiki menyadari bahwa terdapat sesuatu yang tidak biasa.
Tapi rasa ingin mempertahankan ikatan mereka membuat Yoshiki memilih bertahan di sisi sosok “Hikaru” itu. Sayangnya, keberadaan makhluk-makhluk gaib lain dan para pemburu yang mengejarnya membuat segalanya semakin rumit. Persahabatan mereka perlahan berubah menjadi perjalanan psikologis dan supernatural yang menakutkan.
Menurut informasi dari Netflix pada hari Selasa, 3 Juni 2025, serial anime ini dikendalikan oleh sutradara Ryohei Takeshita, orang yang telah terkenal melalui karyanya "Jellyfish Can't Swim in the Night", dengan produksinya diurus oleh CygamesPictures. Untuk versi adaptasinya kali ini, Chiaki Kobayashi memberikan suara untuk karakter Yoshiki Tsujinaka, sedangkan Shuichiro Umeda membawakan peran tokoh misterius bernama Hikaru.
Chiaki Kobayashi menyatakan dirinya terjebak dalam arus perasaan saat audisi. Dia mengalami campuran rasa takut, kenyamanan, dan kebimbangan.
Dia berharap bisa menceritakan semua emosi dan kesedihan tokoh Yoshiki tersebut. Di sisi lain, Shuichiro Umedas menjelaskan bahwa memerankannya baginya adalah seolah melihat ke dalam kegelapan. Walaupun dipenuhi keraguan, hasratnya untuk tetap terhubung dengan Yoshiki sangatlah besar.
Proses adaptasi pun memberikan kesulitan tersendiri kepada sang pengarah film. Takeshita menjelaskan bahwa ia merasakan kenikmatan saat membaca karya asli Mokumokuren, namun di sisi lain memaksa pikirannya untuk mencari metode bagaimana mewujudkannya dalam format animasi. Dia serta kelompok kerjanya bekerja sama guna merealisasikan nuansa emosional dari dua tokoh sentral tersebut beserta dengan kecantikan arsitektur visual komik inovatif itu.
Di dalam animasi ini, garis pemisah antara kekaguman dan rasa takut semakin samar. Para penonton dibawa untuk mengeksplorasi perubahan emosi serta pertentangan internal yang berlangsung di antara dua teman dekat yang sekarang sudah tidak sepenuhnya memahami satu sama lain lagi.
Pada poster dan trailernya, kita dapat melihat sebuah dunia yang menyeramkan dengan nuansa penuh teka-teki, bersama dengan potongan perasaan kuat dari Yoshiki dan Hikaru. Di samping kedua karakter utama tersebut, seri ini juga membawa sejumlah karakter lain seperti Asako Yamagishi (diperankan suaranya oleh Yumiri Hanamori), Rie Kurebayashi (oleh Wakana Kowaka), Tanaka (oleh Chikahiro Kobayashi), Yuta Maki (oleh Yoshiki Nakajima), dan Yuki Tadokoro (oleh Shion Wakayama).
Yuichi Takahashi merancang karakter dan bertindak sebagai direktur animasi utama. Sementara itu, Masanobu Hiraoka mengurus animasi monster dalam DORODORO.
Tim desain untuk proyek ini diketuai oleh Ryunosuke Oji yang bertanggung jawab atas konsep utama, sementara penambahan desain karakter dilakukan oleh Mai Watanabe, Hiroko Seigan, serta Shoko Nagasawa. Aspek seni keseluruhan dikelola oleh Shuhei Tada, Takeshi Takahashi, dan Yoshihiro Sono, dengan peran penting juga dimainkan oleh Kohei Honda dalam posisi direktur seni. Pengawasan warna menjadi tugas Naomi Nakano bersama Yuko Koshida.
Pengawasan untuk efek 3D menjadi tanggung jawab Yoshinori Nakano, sedangkan kameranya diurus oleh Tomohiro Maeda. Desainer grafis 2D adalah tugas Yusuke Nagara bersama-sama dengan Yuri Tsue. Proses penyuntingannya dikerjakan oleh Kashiko Kimura. Sementara itu, pengecapan diserahkan ke Koji Kasamatsu dari dugout, dan komposisi musiknya dikembangkan oleh Taro Umebayashi.
Anime ini pun bakal membawakan lagu pembuka berjudul "Saikai" oleh Vaundy serta lagu penutup "Anata wa Kaibutsu (Anda Adalah Monster Saya)" dari TOOBOE. Adaptasi tersebut akan memberikan sensasi horor emosional yang memukau dan mendebarkan.
Setelah mengikuti ringkasan dari "The Summer Hikaru Died", jangan sampai melewatkan anime tersebut. Cerita ini mengeksplorasi pertanyaan mendalam tentang identitas orang yang kita sayangi saat bentuk fisik mereka masih sama namun jiwa sudah tiada. (*)