
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan bahwa beberapa peristiwa langit akan berlangsung di bulan Juni tahun 2025 ini.
Melansir laman BRIN , fenomena astronomi Yang bisa disaksikan termasuk gerhana solar dan lunar, bersamaan dengan beberapa pertunjukan meteorik sepanjang tahun 2025. Kejadian-kejadian tersebut dapat terlihat tanpa alat bantuan maupun memakai peralatan semacam teleskop.
Astronomi adalah berbagai kejadian yang melibatkan benda-benda di ruang angkasa dan menjadi daya tarik karena tidak setiap saat bisa diamati. Apakah Anda tahu tentang fenomena alam semesta mana saja yang patut ditonton?
Fenomena Langit Juni 2025
Berikut adalah fenomena langit yang akan terjadi pada bulan Juni 2025:
1 Juni: Bintang Sabit dan Mars
Fenomena Ini akan menggambarkan cakram bulan setengah yang mempesona berada di antara Mars dan bintang biru Leo, yaitu Regulus, dengan prediksi kejadian ini berkisar pada pukul 21:15. Selanjutnya, Jupiter juga akan tampak sangat dekat dengan ufuk saat matahari tenggelam.
12-30 Juni: Tampilan Paling Menakjubkan dari Merkurius
Mulai dari 12 sampai 30 Juni 2025, planet Merkurius akan menampilkan dirinya dengan sangat baik. Perhatikanlah di sektor barat laut antara jam 9:00 dan 9:15 malam.Pada 26 Juni, Anda bisa menyaksikan Merkurius Rendah di sisi kiri bulan sabit, baru setelah mencapai elevasi 8 derajat pada tanggal 29-30 Juni.
11 Juni: Bulan Purnama
Pada hari ini akan ada peristiwa Bulan Purnama yang dikenal sebagai " Strawberry Moon " . Bulan purnama ini akan mencapai puncak iluminasi pada pukul 03.44 dini hari waktu EDT (Eastern Daylight Time). Di Indonesia sendiri, waktu tersebut akan terjadi pukul 14.43 WIB.Kata "Strawberry Moon" tidak membuat bulan terlihat berwarna merah mirip dengan buah stroberi. Istilah tersebut hanyalah sebuah tradisi yang dipergunakan sebagai penanda musim pemanenan stroberi.
Disisi lain, fenomena ini dikaitkan dengan romansa dan kebahagiaan pernikahan di seluruh dunia. Misalnya di India, fenomena ini dirayakan sebagai Vat Purnima, di mana wanita yang sudah menikah melakukan ritual seremonial untuk menunjukkan cinta kepada suami mereka.
21 Juni: Titik Balik Matahari
Musim panas datang bersamaan dengan titik balik matahari yang menjadi tanda awal musim panas dari perspektif ilmu kedirgantaraan di Hemisfera Utara. Saat itu, Kutub Utara memiliki posisi puncak kemiringannya sebesar kira-kira 23,5 derajat menuju Matahari, menyebabkan durasi siang tertinggi serta malam termuda dalam setahun penanggalan kita.Di sisi lain, di Belahan Bumi Selatan, puncak pergerakan matahari pada bulan Juni menjadi tanda awal musim dingin dari perspektif astronomi ketika Matahari mencapai posisi terendah di langit. Karena itu, untuk orang-orang yang bertempat tinggal di bagian bawah Bumi, periode ini merujuk kepada hari dengan durasi cahaya matahari terpendek sepanjang tahun serta penanda kedatangan musim dingin.
25 Juni: Bulan Baru
Saat fenomena ini terjadi, Bulan Berlokasi di satu sisinya dengan matahari, planet Bumi tak akan menampakkan bulannya di langit malam. Saat ini sangat sesuai untuk melihat obyek-obyek samudera angkasa yang surut atau kabur, sebab cahaya dari bulan tidak merusak pengamatannya. Peristiwa Bulan Baru bakal tiba pada pukul 10:33 UTC.
26 Juni: Kencan antara Bulan dan Merkurius
Saat itu, Merkurius akan terlihat seperti bintang kecil yang memancarkan cahaya lemah di sekitar bulan sabit tipis. Peristiwa ini dapat dengan mudah dilihat tanpa menggunakan teleskop.
28 dan 29 Juni: Konesi Bulan dengan Mars
Pada tangga 28, cakram sabit yang baru akan berdekatan dengan planet Mars serta bintang Regulus. Sementara itu, pada tanggal 29, Bulan akan semakin mendekati Mars. Selanjutnya, apabila cuaca mengizinkan, Anda bisa jadi menyaksikan fenomena Bulan menutupi Mars pada tanggal 30 Juni.Hujan Meteor Arietid di Siang Hari Tahun 2025
Arietid disebut sebagai hujan meteor Siang hari yang sangat sibuk. Di tahun ini, Anda bisa menyaksikan kejadian itu dari 29 Mei sampai 17 Juni pada saat malam hari menjelang subuh. Akan tetapi, puncaknya diperkirakan bakal berlangsung sekitar pagi hari tanggal 7 Juni.Sebagai informasi, Arietid memiliki laju zenithal per jam (ZHR) yang kuat. Penghitungan meteor dengan radar dan gema radio menunjukkan laju 60 meteor per jam, dan mungkin diperkirakan setinggi 200 meteor per jam.
Kalender Astronomi Juni 2025
Lebih rinci, mengutip Sea Sky, berikut adalah kumpulan seluruh peristiwa langit di tahun 2025:
- 3, 4 Januari - Pertunjukan Meteor Quadrantids.
- 10 Januari - Venus mencapai Elongasi Timur Tertinggi.
- 13 Januari - Bulan Terlengkap.
- 16 Januari - Mars berada di posisi oposisi terhadap Bumi.
- 29 Januari - Tahun Baru Islam.
- 12 Februari - Bulan Ketika Purnama Bersinar.
- 28 Februari - Awal Bulan Baru.
- 8 Maret - Merkurius mencapai Elongasi Timur Tertinggi.
- 14 Maret - Purnama.
- 14 Maret - Gerhana Bulan Penuh.
- 20 Maret - Titik Sama Rata di Bulan Maret.
- 29 Maret - Awal Bulan Baru.
- 29 Maret - Gerhana Matahari Parsial.
- 13 April - Bulan Purnama.
- 21 April - Merkurius mencapai Elongasi Barat Tertinggi.
- 22, 23 April - Pertunjukan Hujan Meteor Lyrid.
- 27 April - Awal Bulan Baru.
- 6 dan 7 Mei - Hujan Meteor Eta Aquarids.
- 12 Mei - Bulan Bersinar Penuh.
- 27 Mei - Awal Bulan Baru.
- 31 Mei - Venus mencapai Elongasi Barat Maksimal.
- 11 Juni - Bulan Tertutup.
- 21 Juni - Puncak Perputaran Surya di Bulan Juni.
- 25 Juni - Awal Bulan Baru.
- 4 Juli - Ketika Merkurius Mencapai Elongasi Timur Terbesarnya.
- 10 Juli - Bulan Tersier.
- 24 Juli - Awal Bulan Baru.
- 28, 29 Juli - Pertunjukan Hujan Meteor Delta Aquarids.
- 9 Agustus - Bulan Purnama.
- 12, 13 Agustus - Pertunjukan HujanMeteor Perseids.
- 19 Agustus - Ketika Merkurius Mencapai Elongasi Barat Tertinggi.
- 23 Agustus - Awal Bulan Baru.
- 7 September - Bulan Tertutup.
- 7 September - Gerhana Bulan Penuh.
- 21 September - Awal Bulan Baru.
- 21 September - Gerhana Matahari Parsial.
- 21 September - Planet Saturnus Berada di Posisi Oposisi.
- 22 September - Equinox September.
- 23 September - Neptunus berada dalam posisi oposisi.
- 7 Oktober - Bulan Purnama, Supermoon.
- 7 Oktober - Pertunjukan Meteor Draconid terjadi.
- 21 Oktober - Awal Bulan Baru.
- 21, 22 Oktober - Pertunjukan Meteor Orionid.
- 29 Oktober - Ketika Merkurius Mencapai Elongasi Timur Tertinggi.
- 4 dan 5 November - Pertunjukan HujanMeteor Taurus.
- 5 November - Bulan Purnama, Superbulannya.
- 17, 18 November - Pertunjukan Meteor Leonid.
- 20 November - Awal Bulan Baru.
- 21 November - Uranus berada dalam posisi oposisi.
- 4 Desember - Bulan Purnama, Supermoon.
- 7 Desember - Ketika Merkurius mencapai Elongasi Barat Tertinggi.
- 13, 14 Desember - Pertunjukan Meteor Geminid.
- 20 Desember - Awal Bulan Baru.
- 21 Desember - Puncak Perubahan Sinar Matahari Desember.
- 21, 22 Desember - Pertunjukan Meteor Ursids.