Fenomena Surgawi 2025: Nikmati Pemandangan Inti Galaksi Bima Sakti dari Indonesia

Factorytech.my.id , Jakarta - Lembaga Penerbangan Luar Angkasa Amerika Serikat NASA telah mencatat dan melaporkan rangkaian beragamnya fenomena langit Yang terlihat sepanjang Juni 2025. Di seluruh bulan tersebut, para astronom serta pecinta luar angkasa berkesempatan untuk menyaksikan parade planet , solstis matahari, serta munculnya pusat galaksi Bima Sakti.

Setidaknya ada lima planet yang akan mempercantik langit malam pada Juni 2025. Planet Venus akan muncul dengan jelas di langit timur saat subuh, biasanya sekitar dua jam sebelum matahari terbit. Sedangkan Saturnus mulai nampak sekitar pukul 03:00 di awal bulan tersebut, dan waktunya akan menjadi lebih cepat dari itu secara bertahap. Dua planet ini akan berada dekat satu sama lain selama minggu pertama juni, namun kemudian mereka akan perlahan menjauh.

Mars bisa diamati untuk waktu yang cukup lama setelah senja di langit bagian Barat, walaupun cahayanya nampak lebih surut jika dibandingkan dengan bulan kemarin. Adegan istimewa pun bakal tampil pada tanggal 16 dan 17 Juni 2025, saat kedudukan Mars berada relatif dekat sekali bersama si bintang cerah Regulus dalam konstelasi Leo. Dua objek ini cuma akan dipisahkan oleh jarak separuh derajat saja, sama seperti diameter Bulan Purnama.

Jupiter hanya terlihat rendah di langit barat pada pekan pertama Juni, sebelum hilang dalam cahaya Matahari. Adapu Merkurius diprediksi muncul pada 10 hari terakhir Juni. Posisinya yang rendah di langit barat baru terlihat 30–45 menit setelah terbenamnya matahari. Puncak visibilitasnya diperkirakan terjadi pada 27 Juni.

Merujuk situs resmi NASA Masyarakat pun dapat menyaksikan solstis di bulan ini, yang akan terjadi pada 20 Juni berdasarkan waktu AS atau tanggal 21 Juni sesuai dengan Waktu Coordinated Universal (UTC). Acara alam ini menunjukkan maksimum kemiringan Bumi menuju matahari untuk separuh Utara planet kita, sehingga membuat hari itu menjadi panjang tertinggi sepanjang tahun. Di sisi lain, bagian Selatan dari Bumi mengalami durasi siang terpendek.

Juni pun memulai "musim pusat Bima Sakti". Inti galaksi kita akan tampak seperti tali cahaya kabur yang melintas dari timur hingga selatan sepanjang malam, khususnya di tempat dengan sedikit pencemaran cahaya.

NASA mengatakan bahwa jenis kejadian ini sudah tercatat selama ribuan tahun. Banyak masyarakat purba, contohnya yang ada di Stonehenge dan Chichén Itzá, justru merancang bangunan tertentu untuk melambangkan letak matahari pada waktu solstice. Acara alam berkala tersebut dilihat sebagai hal signifikan dalam catatan sejarah manusia.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form