Bunga Senja
Manisnya menjelma hambar
Pahit bahkan sudah tidak terasa
Senyum manis kembali bayi
Tangisnya mengharap kasih
Menyusut perlahan, menghilangkan warna keemasannya
Napas sepoi-sepoi
Ranting-ranting mulai ringkih
Menanti kembali, menanti bersuci
Senja bermekkah... hai kasih
Jatuhmu berkata tidak lagi bertemu
Gugurmu bercerita kisah
Memupuk nyiur muda tumbuh dalam taman bahagia.
Terima kasih bunga senja
Sudah menemui dengan air ketika haus harapan
Membawa kedamaian, di saat hangat terbakar dalam hati
Ijinkan aku sesekali memelukmu lagi dalam mimpi.
Malang, 30 Mei 2025.