
Bantuan Alsintan untuk Peningkatan Produksi Padi di Kabupaten Brebes
Untuk mendukung peningkatan produksi padi, Pemerintah Kabupaten Brebes menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa traktor roda dua kepada sejumlah kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Bantuan tersebut berasal dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes dalam program Tahun Anggaran 2025. Penyerahan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Brebes, Wurja SE, di halaman kantor DPKP Brebes, Senin 13 Oktober 2025.
Dorong Produktivitas Petani
Wurja menyebutkan bahwa petani di Brebes kini mulai beradaptasi dengan teknologi dan memiliki wawasan pertanian yang lebih baik. Kehadiran Alsintan, kata dia, akan mempercepat proses pengolahan tanah dan mendukung peningkatan hasil panen.
“Semoga bantuan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan sektor pertanian di Kabupaten Brebes,” ujarnya.
Ia juga menegaskan agar alat pertanian tersebut dimanfaatkan dengan baik dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. “Gunakan secara efektif dan efisien. Kelola bersama kelompok tani dengan transparan dan akuntabel,” pesan Wurja.
Menurutnya, modernisasi pertanian menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing sektor pangan daerah. “Jika petani kita produktif, kesejahteraan pun ikut naik,” tambahnya.
Capai 62 Persen Target Produksi
Kepala DPKP Brebes, M. Furqon Amperawan, menjelaskan bahwa penyaluran Alsintan bertujuan untuk menekan biaya produksi, menghemat tenaga kerja, dan mempercepat proses tanam. Dengan begitu, petani bisa menanam lebih luas dan panen lebih cepat.
Hingga saat ini, capaian produksi padi di Kabupaten Brebes telah mencapai 62 persen dari target nasional yang ditetapkan pemerintah pusat. Diharapkan, dengan bantuan ini, Brebes bisa mencapai target produksi 124 ribu hektare pada 2025.
“Bantuan Alsintan diharapkan menjadi dorongan nyata untuk mencapai target tersebut,” kata Furqon.
Tujuh Kecamatan Terima Bantuan
Pada tahap ini, DPKP Brebes menyalurkan 7 unit traktor tangan roda dua untuk tujuh kelompok tani di tujuh kecamatan, yakni:
- Poktan Suka Tani, Desa Cipelem, Kecamatan Bulakamba
- Poktan Harapan, Desa Tiwulandu, Kecamatan Banjarharjo
- Poktan Harapan, Desa Dukuh Salam, Kecamatan Losari
- Poktan Serayu, Desa Kramat, Kecamatan Jatibarang
- Poktan Serayu 3, Desa Cigedog, Kecamatan Kersana
- Poktan Lebak, Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan
- Poktan Harapan, Desa Wlahar, Kecamatan Larangan
Menurut Furqon, penyaluran ini merupakan bagian dari program penguatan ketahanan pangan daerah. Pemerintah juga berencana menambah jumlah bantuan Alsintan tahun depan agar pemerataan lebih luas.
Disambut Antusias Petani
Bantuan ini disambut gembira oleh para penerima. Salah satunya Casan, perwakilan Poktan Harapan Desa Tiwulandu, Kecamatan Banjarharjo. Ia menyebut bantuan tersebut sangat membantu petani di desanya.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada Ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati Brebes. Bantuan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya agar petani lebih maju dan hasil panen meningkat,” ujar Casan.
Ia juga berharap bantuan seperti ini terus berlanjut agar petani kecil bisa merasakan manfaat teknologi pertanian modern. “Kalau petani maju, ketahanan pangan daerah juga kuat,” tambahnya.
Dukung Ketahanan Pangan Daerah
Program bantuan Alsintan ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Brebes untuk memperkuat sektor pertanian. Selain meningkatkan efisiensi, traktor tangan juga mempercepat rotasi tanam sehingga produktivitas bisa lebih tinggi dalam satu musim.
Pemerintah daerah optimistis langkah ini akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi desa, sekaligus menjaga ketersediaan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah dan petani, kita yakin target produksi dapat tercapai,” kata Furqon.
Acara penyerahan bantuan juga dihadiri jajaran DPRD Brebes, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, camat, penyuluh pertanian, dan para penerima bantuan dari berbagai kecamatan.
Program ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Brebes dalam memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah.