Tukimin dan PLN Peduli Bersihkan Pantai Tirang Semarang untuk Lindungi Lingkungan

Peran Penting Pembersihan Pantai dan Penanaman Mangrove

Di hari Kamis (9/10) siang, saat angin laut berhembus lembut, sejumlah relawan muda berkumpul di Pantai Tirang Semarang untuk melakukan kegiatan pembersihan pantai. Mereka memungut sampah yang terbawa ombak ke tepi pantai, termasuk berbagai jenis plastik yang sering kali sulit terurai. Sampah-sampah ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan akan ditimbang sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan lingkungan.

Salah satu tokoh yang turut serta dalam kegiatan tersebut adalah Tukimin, seorang penyandang disabilitas tuna daksa yang bekerja sebagai pembersih sampah di Objek Wisata Pantai Tirang Semarang. Meskipun langkahnya tidak secepat orang lain, Tukimin tetap aktif dalam membersihkan sampah. Ia mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih pantai bukan hanya sekadar pekerjaannya, tetapi juga menjadi bentuk olahraga yang bermanfaat bagi kesehatannya.

Tukimin mulai bekerja sebagai pembersih sampah sejak tahun 2020, selama masa pandemi COVID-19. Ia merasa senang karena pada hari itu banyak relawan yang ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih. Menurutnya, jika Pantai Tirang bersih, maka objek wisata tempat ia mencari nafkah akan semakin ramai dikunjungi.

Kegiatan pembersihan pantai tersebut dilaksanakan oleh ratusan relawan dari program PLN Peduli. Setelah pembersihan, mereka melanjutkan dengan penanaman mangrove di Pantai Tirang dan Desa Betahwalang, Kabupaten Demak. Sebanyak 72.400 batang mangrove ditanam di lahan seluas 20,2 hektare. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga ekosistem pesisir dari ancaman abrasi dan banjir rob.

Masalah Sampah di Pantai Semarang

Pantai Semarang menghadapi masalah serius terkait sampah, terutama sampah plastik yang terbawa arus dari daratan. Berbagai aksi pembersihan telah dilakukan oleh komunitas, pemerintah, dan BUMN. Tukimin menyampaikan bahwa sampah plastik, pembalut, dan benda-benda lainnya menjadi ancaman bagi pantai-pantai di daerah tersebut. Sampah-sampah ini biasanya terbawa dari arus sungai ke muara, lalu menyebar di pantai.

Ia berterima kasih kepada PLN dan instansi lain yang memprakarsai program ini. Tukimin berharap agar warga tidak membuang sampah sembarangan di sungai maupun pantai, karena pada akhirnya sampah akan berkumpul di pantai juga.

Tanggung Jawab Bersama dalam Melestarikan Pantai

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Bramantyo Anggun Pambudi, menjelaskan bahwa menjaga kebersihan pantai merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya, pantai merupakan sumber kehidupan bagi beberapa orang. Jika pantai bersih, biota laut akan berkembang dengan baik dan sehat, mangrove tumbuh subur, dan dapat mengurangi abrasi.

"Pantai merupakan sumber kehidupan bagi beberapa orang, jika pantai bersih pastinya biota laut berkembang dengan baik dan sehat, mangrove tumbuh subur dan mengurangi abrasi. Jika dilihat dari kebersihan sampah saja sudah banyak sekali hal baik yang bisa kita dapat, PT PLN (Persero) siap bergerak bersama seluruh stakeholders dalam upaya ini", jelas Bramantyo.

Program Rutin PLN dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Agenda bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove sudah menjadi program rutin yang diselenggarakan PLN. Program PLN Peduli ini juga diintegrasikan dengan program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah bertajuk "Mageri Segoro" yang menargetkan penanaman mangrove sebanyak 1,5 juta pohon hingga akhir desember 2025.

Komitmen ini menjadi wujud nyata peran aktif PLN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan sinergi bersama berbagai pihak, PLN optimistis dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form