Ngecas Ponsel di Mobil Listrik: Mitos atau Fakta tentang Baterai Boros?

LINGGA PIKIRAN RAKYAT Jadi begini, ada seorang temanku yang namanya kita panggil saja Joko baru-baru ini membeli sebuah mobil listrik. Mobil tersebut terlihat sangat bersih dan tenaganya hampir tidak berisik saat digunakan. Katanya juga sih kendaraannya itu ramah dengan lingkungannya. Namun, kesulitan timbul bukan karena kinerja dari mobil tsb., melainkan akibat kekhawatiran pribadinya tentang hal lain; "Niih bro, apa nggak takut kalau gua mencharge hp gua lewat mobil ini malahan bikin daya baterenya cepet habis?"

Kemudian, sebagai penduduk +62 yang menganggap dirinya lebih paham setelah membaca beberapa artikel online (yang mungkin tidak sepenuhnya akurat), saya memberikan jawaban dengan keyakinan tinggi: "Tentu saja! Mobil sudah beban sendiri untuk urusan baterainya, kalau ditambah lagi untuk mencharger hp akan semakin berat!"

Hei, tunggu sebentar. Jadi setelah dipikir-pikir lagi, apakah hal tersebut memang benar? Bukannya mengisi daya ponsel hanya sedikit bisa mempengaruhi kinerja dan efisiensi baterai mobil listrik? Bisa juga ini hanyalah mitos lama yang dikait-kaitkan dengan ketakutan berlebihan para pengguna mobil baru yang belum lepas dari era bahan bakar minyak.

Akhirnya saya menemukan jawabannya dan ternyata tidak se-simple "ya" atau "tidak". Mari kita diskusikan bersama untuk menghindari kesalahpahaman yang disebabkan oleh mitos.

Apakah Mengisi Daya Ponsel pada Mobil Listrik Menyebabkan Cepat Habisnya Baterai?

Secara teknikal, memang benar bahwa baterai akan mengalami penurunan kapasitas akibat adanya bebannya saat pengisian. Akan tetapi, apakah ini perbedaan yang mencolok? Jawabannya adalah: tidak.

Mencharger ponsel biasanya memerlukan energi sekitar 5 sampai 10 watth saja. Jika kita bandingkan dengan kapasitas baterai kendaraan berlistriks yang dapat mencapai angka puluhan ribu watt-jam (Wh), pemakaian untuk sebuah telepon genggam kurang signifikan. Ini artinya bahwa mengisi daya pada ponsel saat bepergian mirip seperti menusuk air di kolam renang menggunakan jarum.

Masalah utamanya bukan pada proses mengisi daya ponsel, melainkan kebiasaan lain yang mendampinginya: mematikan AC secara konstan, menggunakan sistem hiburan dalam mobil, menerangi kabin Interior, sekaligus melakukan manuver berkendara dengan pola berhenti dan jalan yang agresif. Kebiasaan ini apabila digabungkan dapat meningkatkan pemakaian bahan bakar.

Mengapa Begitu Banyak Orang Mempercayai Mitos Ini?

Banyak mitos tersebut timbul dari cerita-cerita tentang mobil dengan mesin pembakaran internal. Dahulu kala, mengisi ulang begitu banyak perangkat di dalam kendaraan yang memakai bahan bakar seperti bensin atau solar dapat menyebabkan aki rusak lebih cepat. Logikanya itu lantas diterapkan pada mobil listrik, walaupun situasinya sangat berbeda.

Baterai pada kendaraan listrik diciptakan untuk memberikan energi kepada semua komponen di dalam mobil, seperti mengisi daya melalui port USB dan soket. Ketika sistem tetap berada dalam ambang batas yang aman, tak akan ada dampak merugikan secara jangka panjang. Akan tetapi, apabila mobil telah berusia lama atau kondisi baterernya kurang baik, maka perlu waspada terhadap penambahan muatan listrik ekstra tersebut.

Apakah Efek Nyata dari Mengisi Daya Alat Elektronik di Kendaraan Listrik Secara Berkelanjutan?

Apabila Anda rutin mencharge laptop, kamera, power bank, serta segala alat elektronik lain yang dimiliki saat di perjalanan, maka daya listrik kendaraan bakal meningkat. Akan tetapi, sekali lagi, dampaknya masih sangat minim jika dibandingkan dengan konsumsi tenaga primer untuk memutar mesin mobil.

Dampak negatif lainnya yang berpotensi timbul antara lain adalah:

  • Penurunan range Konsumsi daya yang lebih tinggi dapat menurunkan jarak tempu sejumlah kilometer.

  • Pengisian ulang lebih sering Jika beban daya tinggi berlanjut secara kontinu, baterai akan cepat habis.

  • Overheating jika dijalankan secara berlebihan dan tanpa henti, temperatur baterai dapat naik.

Tetapi ini merupakan situasi yang jarang terjadi. Dalam pemakaian normal, Anda tetap aman.

Bagaimana Siasat Mengemudi untuk Memaksimalkan Daya Baterai Kendaraan Listrik?

Berdasarkan anjuran dari perusahaan kendaraan listrik seperti AION Indonesia, berikut beberapa cara untuk menghemat penggunaan energi:

1. Hindari Akselerasi Mendadak

Mobil listrik memiliki torsi yang langsung terasa. Meskipun mengasyikkan, akselerasinya yang cepat membuat baterai beroperasi dengan intensitas tinggi sehingga energi dapat habis lebih cepat.

2. Jaga Kecepatan Stabil

Melakukan perjalanan dengan kecepatan tetap (kira-kira 60–80 km/jam) jauh lebih hemat bahan bakar dibandingkan mengendarai secara beruntun dengan akselerasi dan pengereman yang ekstrem.

3. Manfaatkan Mode ECO

Mode ini secara otomatis mengatur ulang kekuatan keluaran untuk mencapai konsumsi energi yang lebih rendah, dengan pembatasan pada penggunaan AC serta kinerja akselerasi.

4. Gunakan Regenerative Braking

Melalui fungsi ini, setiap kali Anda mengendurkan gas atau menggunakan rem, energi yang umumnya hilang dapat kembali disimpan pada baterai.

Apakah Ada Hal-hal yang Perlu Dijauhi Agar Umur Baterai Lebih Tahan Lama?

Di samping itu, jangan lupa untuk menjauhi beberapa poin ini:

  • Menyalakan AC tanpa jeda

  • Menghidupkan lampu-lampu dalam ruangan di siang hari

  • Meninggalkan perangkat mengisi daya tanpa pengawalan

  • Mencharger penuh hingga 100% secara berkelanjutan

Lebih baik menjaga tingkat pengisian antara 20% hingga 80% agar dapat memperpanjang usia baterai.

Ringkasan: Apakah Mungkin Mengisi Daya Ponsel di Mobil Listrik?

Tentu saja boleh. Asalkan tidak dilakukan secara berlebihan serta disertai dengan kebiasaan hemat energi, tak perlu ada alasan untuk cemas.

Mengisi daya ponsel di mobil listrik mirip dengan meminum secangkir air di tepi danau. Dampaknya kecil, tetapi jika Anda menghidupkan berbagai peralatan elektronik saat berkendara kencang, tentu saja baterenya akan lebih cepat terkuras.

Kuncinya adalah penggunaan yang bijak dan gaya berkendara yang efisien .

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form