Kira-kira 11.000 tahun yang lampau, manusia Mulai mengantarkan binatang-binatang dari habitatnya menuju permukiman penduduk. Secara perlahan, manusia merubah karakteristik hewan-hewan buas tersebut sehingga menjadi lebih cocok untuk memenuhi keperluan pangan, tenaga kerja, serta persahabatan mereka.
Ribu tahun telah bergulir sejak manusia terus-menerus mencoba memperdamaikan berbagai jenis spesies. Tetapi, cuma segelintir saja yang akhirnya tunduk dan dapat diperdayakan. Maka itu, mengapa tak setiap binatang mampu dipercaya? Bukankah akan sangat menarik apabila kita sanggup menuju tempat belajar atau pekerjaan dengan berkuda? zebra Bermain dengan harimau di dalam rumah atau berenang bersama hiu di kolam renang? Kenapa bukan binatang-binatang itu yang dipelihara? Mari kita ungkap alasan di baliknya bersama-sama.
1. Hewan yang telah di-domestikasi seharusnya sudah jinak dengan sendirinya.

Menurut laman Livescience Salah satu kriteria untuk mendomestikasi hewan adalah mereka harus bersifat jinak dan taat dengan sendirinya. Sapi serta dombanya biasanya cenderung tenang, sehingga memudahkan proses domestikasi secara meluas. Di sisi lain, kerbau dari Afrika dan bison di Amerika memiliki perilaku yang tak terduga dan amat membahayakan bagi manusia, menjadikan kedua jenis ini sulit atau bahkan mustahil untuk dimanfaatkan dalam konteks peternakan.
Sama halnya, walaupun zebra berkaitan erat dengan kuda, kedua hewan ini mempunyai karakteristik yang amat berlainan. Zebra cenderung lebih agresif dan oleh karena itu sulit untuk didomestikasi. Walaupun ada kalanya dapat ditenangkan, namun zebra tak bisa dikendalikan secara umum selama periode panjang.
2. Makanan untuk hewan yang telah di-domestikasi seharusnya tidak dipilih-pilah.

Menurut laman Wonderopolis Hewan yang akan didomestikasi tak boleh memiliki persyaratan makanan terlalu spesifik dan perlu mampu menemukan pasokan makanan yang memadai di area sekitar permukiman manusia. Sebagai contoh, ternak seperti sapi dan dombanya dapat mencari rumput di lahan-lahan dekat dengan lingkungan manusia. Demikian juga karnivora seperti anjing serta kucing bisa mencari nafkah dari daging di tempat pembuangan sampah atau punya diet berupa sisa-sisa potongan makanan dari manusia.
Sementara, seekor picky eater Tidak bisa disesuaikan dengan lingkungan rumah dan tinggal berdekatan dengan manusia karena mereka mengandalkan sumber makanan spesifik yang mungkin cuma tersedia di area terbatas agar tetap bertahan hidup.
3. Hanya binatang berpertumbuhan pesat saja yang dapat dijinakkan.

Hewan yang akan di domestikasi perlu berkembang dan matang dengan pesat, sesuai dengan informasi dari situs web tersebut. Forbes Karena, sangat tidak efisien bila manusia menggunakan banyak waktu untuk memberi makan dan merawat hewan yang baru bisa digunakan setelah mencapai usia tertentu untuk dipakai kerja atau disembelih.
Inilah pula sebabnya mengapa sulit mendomestikasikan gajah, walaupun binatang ini dapat ditenangkan. Butuh waktu selama 15 tahun bagi seekor gajah untuk mencapai ukuran dewasa dan kesiapan kerja.
4. Bukan seluruh jenis hewan mampu bereproduksi dalam kondisi penangkaran.

Hewan yang telah mengalami proses domesticasi perlu mampu bereproduksi dalam kondisi kandang, demikian seperti disebutkan pada situs web tersebut. Livescience Saat dalam masa berkembang biak, satwa-satwanya yang memiliki wilayah sendiri, misalnya antelop, tidak dapat diternakkan bersamaan dengan binatang lain di kandang.
Demikian juga dengan kucing-kucing besar, seperti citah. Orang-orang Mesir kuno sejak lama mengagungkannya dan berupaya sungguh-sungguh agar kucing besar dapat tinggal beriringan dengan manusia. Akan tetapi, binatang tersebut memiliki sifat territorial dan memerlukan proses perkawinan yang kompleks, sehingga selalu gagal dalam tahap domesticasi.
5. Hewan dengan cenderung lari sulit untuk dijinakkan

Agar dapat ditingkatkan adaptasinya, hewan tersebut sebaiknya tidak memiliki dorongan yang sangat kuat untuk melarikan diri saat merasa kaget atau takut, menurut penjelasan pada laman tersebut. Wonderopolis . Karena alasan ini, rusa tidak bisa didomestikasi dengan baik karena mereka memiliki temperamen bertingkah dan lompatan kuat yang memungkinkan mereka melarikan diri melewati pagar tinggi.
Sementara, domba memiliki naluri berkelompok yang cenderung membuat mereka tetap bersama dalam kawanan saat sedang takut. Karena alasan ini, mereka bisa digiring dan didomestikasi dengan baik.
6. Contoh hewan yang tidak bisa didomesikasi

Ada ribuan hewan yang coba didomestikasi oleh manusia. Sayangnya, beberapa upaya berakhir dengan kegagalan. Berikut adalah beberapa hewan yang gagal didomestikasi dilansir laman Reader's Digest:
- Zebra. Walaupun zebra mirip dengan kuda dalam tampilan maupun perilaku, namun sifatnya jauh lebih labil. Ketika menghadapi tekanan, zebra cenderum mudah ketakutan sehingga membuat mereka kurang cocok sebagai hewan peliharaan atau binatang yang dapat dimandulkan.
- Kucing liar dari Skotlandia. Meskipun terlihat menggemaskan sebagai hewan peliharaan, kenyataannya mereka merupakan spesies dengan sifat sangat ganas. Sebagai pemangsa alami, mereka siap bertarung hingga akhir hidupnya sebelum rela dikalahkan. Bahkan individu-individu yang tertangkap saat masih kecil dan dipelihara dalam lingkungan rumahan cenderung menentang penguasaan oleh manusia.
- Ikan hiu. Ia bersifat agresif, mampu mencapai ukuran yang sangat besar, serta memiliki nafsu makan tinggi. Selain itu, mereka kurang berhasil dalam proses perkawinan di lingkungan terbatas dan sering kali sulit bertahan hidup ketika tertangkap. Semua karakteristik tersebut menjadikan ikan hiu hewan yang sangat susah untuk dikendalikan atau dipelihara secara domestik.
- Gajah. Hewan ini memiliki kebutuhan makanan yang luar biasa besar, umur yang panjang, pertumbuhan yang cepat menjadi raksasa, serta dapat secara mendadak menunjukkan sifat agresif. Karena karakteristik tersebut, gajah kurang sesuai untuk dipelihara sebagai hewan rumahan walaupun terkadang bisa dibiasakan.
- Bison dari Amerika. Sejak ratusan tahun lalu, para petani telah mencoba merawat bison dengan metode serupa seperti halnya untuk sapi, namun tanpa hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh ukuran mereka yang besar, sifat alami yang pendiam, serta tingkat kesulitan dalam pengelolaan hewan tersebut.
- Harimau. Dahulu, banyak warga North America menaruh hewan ini sebagai binatang piaraan serupa kucing di dalam hunian mereka. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, sifat liar harimau pun bermunculan dan hal tersebut menyebabkannya harus diberantas.
- Babi hutan. Secara naluriah, babi hutan merupakan binatang yang begitu garang dan berani. Sangatlah sulit untuk mengendalikan atau memaksa babi hutan agar tunduk dan dapat dikerahkan oleh manusia.
- Antelop. Masyarakat di Afrika serta Ukraina sudah berupaya merawat antelope secara jinak selama beberapa dekade demi memperoleh daging yang lezat dan susu bernutrisi. Akan tetapi, binatang-binatang tersebut terlalu gesit dan cepat lari.
7. Hewan-hewanan yang sukses di domestikasi

Banyak juga binatang yang sukses d domestikasi sehingga dapat tinggal bersama manusia. Berikut adalah penjelasannya seperti dikutip dari laman Britannica :
- Mantap. Terdapat lebih dari 400 jenis anjing hasil domestikasi. Dimulai dari chihuahua yang lucu, sampai breed anjing dengan kekuatan fisik besar, contohnya Siberian Husky.
- Kambing. Terdapat lebih dari 200 jenis kambing domestic yang dipelihara untuk berbagai keperluan seperti ambil bulu, daging, dan susunya.
- Babi. Hewan yang dahulunya terkenal sebagai binatang buas menjadi lebih adaptif seiring waktu. Kini babi banyak dipelihara untuk tujuan konsumsi serta kebutuhan medis.
- Kuda. Walaupun memiliki hubungan dekat dengan zebra, kuda cenderung lebih tenang dan terkontrol. Inilah yang membuat kuda sukses dipelihara secara domestik.
- Kucing. Walaupun gagal menenagkan seekor kucing liar raksasa, manusia mampu meredam banyak jenis kucing. Akibatnya, kucing rumahan telah menjadi salah satu binatang kesayangan kegemaran bagi manusia disebabkan sikap mereka yang menggoda dan patuh.
Jelaslah, terdapat berbagai macam elemen yang mempengaruhi hal tersebut. hewan Bisa dientaskan atau tidak. Sayangnya, ada sejumlah hewan yang lahir dengan sifat sangat ganas dan takakan dapat ditundukkan atau dientaskan dalam waktu berapun.