Badan Geologi Warnai Zona Longsor di Lokasi Tambang Gunung Kuda dengan Risiko Tinggi Gerakan Tanah

Factorytech.my.id , JAKARTA - Badan Geologi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa daerah terjadinya longsor berada di sekitar penambangan jenis galian C. Gunung Kuda Desa Cipanas, yang berada di Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, tergolong dalam area dengan risiko tinggi untuk pergerakan tanah yang kuat.

Menurut Kepala Badan Geologi M Wafid, sesuai dengan peta zona kerentanan pergerakan tanah di kabupaten Cirebon, lokasi bencana berada dalam wilayah zona kerentanan pergerakan tanah kategori tinggi.

"Tambang galian C Gunung Kuda berada di area dengan tingkat kemungkinan terjadinya pergerakan tanah melebihi 50 persen dari seluruh kasus yang ada," ungkap Wafid melalui pernyataan tertulis, Sabtu (31/5).

Menurutnya, area dengan risiko besar adalah tempat yang sering terjadi pergerakan tanah, termasuk longsor yang sudah ada sebelumnya dan yang baru-baru ini terjadi.

Kondisi ini, kata dia, dipengaruhi oleh intensitas curah hujan tinggi dan potensi adanya kegiatan gempa bumi di area tersebut.

"Pada area tersebut, pergerakan tanah bisa terjadi apabila intensitas hujan melebihi batasnormal, sementara itu aktivasi dari pergerakan tanah yang sudah ada sebelumnya juga mungkin terulang," katanya.

Dia menyebutkan bahwa secara keseluruhan, tingkat kelayangan di sekitar pertambangan Gunung Kuda termasuk cukup berbahaya, karena memiliki kemiringan yang tajam serta adanya dinding buatan yang terdiri atas material bekas pembuangan.

Di samping itu, Wafid menunjukkan bahwa salah satu sebab dari longsoran di area tambang adalah karena cara penambangan menggunakan teknik under cutting yang mengakibatkan gerakan tanah.

"Lerengan tebing yang ekstrem curam, melebihi 45 derajat. Selain itu, kondisi tanah longsor serta struktur batuannya tidak stabil," jelasnya.

Badan Geologi menekankan bahwa setiap tindakan dalam area itu perlu dieksekusi dengan ekstra hati-hati bersamaan dengan mempertimbangkan saran-saran teknikal tentang penanganan bencana geologis agar bisa mencegah adanya korban jiwa dan kerusakan lingkungan tambahan. (mcr27/jpnn)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form