Mengasuh orang tua tiruan tidaklah ringan, terutama bila Anda diharapkan menempati tempat yang sangat peka dalam hidup si anak. Dibutuhkan kesabaran ekstra, kedewasaan, serta janji setia demi membentuk ikatan yang kuat dan dipercayai dengan baik.
Namun, jangan risau, sebab menjadi orangtua tiris dapat dikuasai melalui dedikasi serta keinginan untuk terus berlearn. Di bawah ini ada lima tahap krusial yang mampu mendukungmu dalam menggapai posisi sebagai orangtua tiri yang dikasihi dan dipandang hormat oleh sang buah hati.
1. Sesuaikan metode Anda berdasarkan umur anak tirimu

Tiap anak berkembang pada fase pertumbuhan yang unik, sehingga pendekatan terhadap mereka juga harus bervariasi. Metode yang efektif bagi balita belum tentu sesuai untuk remaja. Pada masa awal kehidupannya, anak cenderung lebih cepat menyesuaikan diri dengan sosok baru apabila sering mendapat perhatian serta diminta ikut merencanakan aktivitas harian bersama-sama.
Di sisi lain, anak-anak berusia lebih besar maupun remaja cenderung lebih sensitif terhadap pergantian situasi. Mereka memerlukan proses adaptasi yang panjang serta cara penyampaian yang halus, sekaligus tetap menghormati ruang pribadi mereka. Dengan mengetahui keperluan emosi sang buah hati sesuai dengan tahapan perkembangan umurnya, Anda dapat menciptakan ikatan erat tanpa menyebabkan rasa tekanan pada diri anak atau memaksanya untuk menerima apa pun di luar kemampuan kesiapsiapannya saat ini.
2. Jangan berusaha menjadi pengganti bagi orang tua kandungmu

Sebesar apapun usahamu dalam menyampaikan cinta dan kepedulian, tetaplah penting untuk memahami bahwa kedudukan orang tua biologis di hati seorang anak tak dapat sepenuhnya diganti. Terutama bila sang anak masih memiliki ingatan emosi yang mendalam tentang orang tuanya sendiri. Bila Anda berupaya mengambil alih fungsi tersebut, anak mungkin akan merasa terancam atau menentang karena ia merasa didesak untuk menghapus hubungan masa lalu mereka.
Lebih baik kamu datang sebagai pendamping tambahan yang mendukung, penuh empati, dan menyempurnakan hidupnya daripada berusaha mengambil alih. Mengakui posisi orangtua biologis si anak akan memperlihatkan tingkat kepmatanganmu dan membuka jalan bagi sang anak untuk menerimamu tanpa merasa wajib meninggalkan orangtuanya sendiri demi dirimu.
3. Jangan melawan harapan serta peraturan kedua orang tuanya yang sah.

Sebagai orang tua tiruan, sangatlah vital untuk menghargai peraturan serta keputusan yang telah ditetapkan oleh orang tua biologis si anak. Ini mencerminkan sikap penghargaan dan membantu menjaga stabilitas dalam hidupnya dari segi psikologi. Melawan atau berusaha membatalkan aturan itu dapat menyebabkan kerancuan, tensi, bahkan mungkin membuat anak merasa tertekan antara kedua belah pihak yang berselisihan.
Dengan bersikap terbuka serta menghormati peraturan yang berlaku, anak cenderung merasa lebih aman tanpa harus memihak ke salah satu pihak dalam situasi keluarga baru ini. Hal itu pun membentuk rasa penghargaan pada diri mereka sebab mereka menyadari bahwa Anda adalah figur yang matang dan mengetahui betapa pentingnya ikatan antara si anak dengan kedua orangtuanya secara biologis.
4. Tidak terlibat dalam perselisihan antara pasangannya dan anak-anaknya

Ketika terjadi perselisihan antara pasanganmu dan anak-anak mereka, lebih baik untuk sementara waktu hindari langsung turun tangan atau mendukung salah satu pihak. Ini dapat memperparah masalah dan merenggangkan hubungan Anda dengan si anak. Mereka mungkin berpikir bahwa Anda ingin merebut peran orangtua mereka atau memiliki favoritisme, sehingga malah membuat mereka semakin enggan menerima Anda.
Sebaiknya jadilah pendengar dan penenang daripada menjadi pengadilan ketika berhadapan dengan masalah-masalahmu, sementara masih memberikan dukungan emosi kepada pasanganmu secara personal. Dengan memperlihatkan rasa hormat terhadap hubungan antarmaksud anggota keluarganya yang telah lama ada, maka akan semakin mudah untuk diterima dan dipandang sebagai salah satu bagian dari keluarga secara bertahap.
5. Jangan memberikan keleluasan berlebihan atau bersikap terlalu sabar

Sebagai orang tua tirinya, Anda mungkin akan berupaya ekstra untuk mendapatkan cinta si anak dan akhirnya menjadi terlalu menuruti mereka. Misalkan saja dengan bersikap sangat lembut, tidak memberikan aturan yang ketat, ataupun hanya diam begitu saja saat ada masalah. Namun kenyataannya, pendekatan tersebut dapat membuat anakbingung. Anak-anak membutuhkan panduan serta pembatasan dalam hidup mereka sehingga jika dibiarkan bebas sepenuhnya tanpa petunjuk apapun, hal itu bisa membawa perasaan bahwa dirinya dilupakan atau bahkan mendorong mereka untuk ujicobakan sejauh mana batas-batas perilaku yang boleh dilakukan.
Anak-anak masih memerlukan peraturan serta panduan yang tegas namun lembut. Ini memberikan rasa keamanan dan penghargaan pada mereka. Ketika Anda berani untuk mensetting batasan dengan penuh cinta, si anak akan mulai menghormati Anda, tidak sekadar menyukainya.
Untuk menjadi orang tua angkat yang disayangi dan diperlakukan dengan hormat tentu butuh proses dan kerja keras. Namun percayakan bahwa tiap tindakan kecil yang Anda ambil saat ini dapat menghasilkan dampak signifikan pada kemudian hari.
Lanjutkan prosesnya dengan kesabaran, sebab cinta yang sesungguhnya memerlukan waktu agar dapat berkembang dan mengakar. Mudah-mudahan tulisan ini memberikan manfaat!